Buddha

Peran Kalyana Mitta dalam Kesuksesan 

Buddha Wacana

Buddha Wacana

Banyak jalan menuju Roma merupakan salah satu ujaran pepatah yang sering kita dengar untuk mendefinisikan bahwa terdapat banyak cara untuk mewujudkan impian. Salah satu faktor yang paling memengaruhi adalah lingkungan dan keberadaan orang-orang terdekat, yaitu peran sahabat yang baik atau dalam istilah Buddhis disebut Kalyanamitta.

Sahabat sejati bukan hanya tempat berbagi tawa dan cerita, tetapi memiliki peran dalam membentuk perjalanan hidup seseorang dalam meraih cita-cita (support system). Ia mampu menjadi penyemangat ketika seseorang menghadapi tantangan maupun kegagalan hingga mampu bangkit kembali. Sahabat yang baik akan selalu siap untuk memberikan dukungan moral. Nasehatnya dapat menjadi pendorong besar untuk mengatasi hambatan. Ia akan merasa senang dan bangga terhadap keberhasilan sahabatnya.

“Seorang Bhikkhūmitto (teman bhikkhu) harus memiliki tujuh kualitas; Ia menginspirasikan cinta, Ia menginspirasikan saling menghormati. Ia menginspirasikan kesetaraan, Ia seorang penasehat, Ia seorang pendengar yang sabar. Ia mampu menyampaikan pikiran yang mendalam. Ia tidak pernah membawa seseorang ke dalam bahaya atau pencarian yang tidak berguna”. (Anguttara Nikaya 7.36)

Sahabat yang baik bisa berfungsi sebagai cermin untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan seseorang secara obyektif. Ia bisa memberikan sudut pandang yang jujur tentang kekuatan dan kelemahan sahabatnya. Kritik konstruktif darinya akan membantu sahabatnya untuk tumbuh dan berkembang sebagai individu yang lebih baik. Ia akan selalu memberikan masukan kepada sahabatnya untuk dapat mencapai potensi terbaiknya. Ia juga akan menjadi mitra yang baik dalam mencapai tujuan bersama dengan saling bertukar pengalaman dalam meningkatkan produktif untuk berkembang bersama-sama secara maksimal.

Mendapatkan sahabat yang baik sesuai harapan tersebut, tentunya bukanlah hal yang mudah. Perlu kehati-hatian terutama dalam bergaul di suatu lingkungan yang beragam latar belakangnya. Dalam Sigalovada Sutta, Sang Buddha menjelaskan 4 kriteria sahabat yang baik dalam pergaulan, yaitu ;

1. Sahabat yang suka menolong yaitu sahabat yang selalu menjaga kita, menjaga harta milik kita, selalu melindungi kita dan memberi lebih daripada yang kita harapkan.

2. Sahabat dikala senang dan susah yaitu sahabat yang mempercayakan rahasianya kepada kita dan menjaga rahasia kita, setia ketika kita susah dan bersedia berkorban untuk menjaga kita.

3. Sahabat yang suka memberi nasehat yaitu sahabat yang mencegah kita berbuat salah, menganjurkan kita berbuat baik, memberi tahu sesuatu yang belum pernah kita dengar dan menunjukkan jalan kebahagiaan.

4. Sahabat yang selalu memerhatikan keadaan kita atau care pada kita, dia tidak akan gembira kalau kita menderita, orang yang gembira dengan kesuksesan kita, mencegah orang bicara tentang keburukan kita dan mendukung orang memuji kita.

Lebih jauh, dalam persahabatan bukan hanya tentang memilih teman, tetapi juga tentang cara membangun hubungan yang saling mendukung dan membantu dalam meningkatkan kebijaksanaan dan kualitas prilaku seseorang. Sahabat yang selalu mendukung dan mampu mengingatkan pada praktik kebaikan dalam setiap aspek kehidupan.

"Dan apakah pertemanan yang baik? Di sini, di desa atau pemukiman manapun seorang anggota keluarga menetap, ia bergaul dengan para perumah tangga atau putra-putra mereka, baik yang masih muda maupun yang sudah tua, dengan moralitas yang matang yang sempurna dalam keyakinan, perilaku bermoral, kedermawanan, dan kebijaksanaan; ia berbincang-bincang dengan mereka dan berdiskusi dengan mereka. Sejauh apa pun mereka sempurna dalam keyakinan, ia akan menyamai mereka dalam hal kesempurnaan keyakinan; sejauh apa pun mereka sempurna dalam perilaku bermoral, ia akan menyamai mereka dalam hal kesempurnaan perilaku bermoral; sejauh apa pun mereka sempurna dalam kedermawanan, ia akan menyamai mereka dalam hal kesempurnaan kedermawanan; sejauh apa pun mereka sempurna dalam kebijaksanaan, ia akan menyamai mereka dalam hal kesempurnaan kebijaksanaan. Ini disebut pertemanan yang baik." (Dighajanu Sutta, Angutara Nikaya 8.54)

Persahabatan yang terjalin dengan baik adalah aset berharga bagi setiap orang sebagai makhluk sosial. Hubungan yang baik dalam persahabatan adalah salah satu kunci mencapai impian dan tujuan dalam hidup. Karena itulah, persahabatan yang dijalin, dirawat dan dijaga dengan baik akan memberikan efek luar biasa dalam meraih kesuksesan seseorang

Tatok Hadi Susanto,S.Ag (Penyuluh Agama Buddha PNS Kankemenag Kab. Blitar)


Fotografer: Istimewa

Buddha Lainnya Lihat Semua

Mimbar Agama Lainnya Lihat Semua