Nasional

KPK: Kemenag Diminta Jadi Teladan Pemberantasan Korupsi

Jakarta (Pinmas) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) minta jajaran Kementerian Agama (Kemenag) menjadi teladan dalam hal pemberantasan korupsi. "Potensi terjadinya tindak pidana korupsi masih ada di berbagai instansi dan kementerian," kata Deputi Pencegahan KPK Cahaya Harianto ketika memberikan sambutan pada pencanangan pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi di lingkungan Kemenag, di kantor Kemenag, Jl. MH Thamrin, Jakarta, Selasa (18/12).

Pada acara tersebut selain Menteri Agama Suryadharma Ali dan Wamenag Nasaruddin Umar, juga hadir Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar, para pejabat eselon I dan II, Kakanwil Kemenag, termasuk rektor dan pimpinan perguruan tinggi Agama Islam seluruh Indonesia. Korupsi memiliki makna negatif, walau sudah tahu tetapi masih ada juga yang melakukan itu. Hal itu seperti seseorang berada di dalam WC yang awalnya merasa tak nyaman karena bau, tetapi kelamaan merasa senang dengan bau itu. "Lama-lama, dengan bau itu, yang bersangkutan di dalam WC merasa kebal," katanya yang disambut tawa riuh hadirin.

Ia berharap penandatanganan fakta integritas dan Kemenag bebas dari korupsi tak sekedar sebagai seremonial dan Kemenag ke depan harus lebih baik lagi dan terhindar dari korupsi. Semua pihak merasa prihatin ketika ujian ada seorang anak tak mau mencontek dan menerima contekan. Kejadian di Jawa Timur, beberapa tahun silam itu, sungguh mengagetkan justru anak yang tak mau mencontek dikucilkan. Jadi, lanjut dia, keberanian berbuat jujur, amanah sebagai tindakan hebat merupakan suatu hal yang sangat berat. Karena itu, pemberantasan dan antikorupsi harus dimulai dari diri sendiri, lingkungan keluarga dan rekan se kantor. Yang paling efektif dimulai dari keluarga. Anggota keluarga harus berani saling mengingatkan jika ada orangtua memiliki telepon genggam (HP) darimana uang yang diperolehnya.

Hal ini penting karena jika ada kepala keluarga diingatkan tetapi juga tak mengindahkan, maka prilaku korup akan terbawa terus. Demikian pula di lingkungan kerja, sesama rekan harus saling mengingatkan. KPK, lanjut dia, tak melarang seseorang untuk menjadi kaya. Tetapi proses dan mendapatkan harta itu haruslah halal. Pada kesempatan itu ia pun mengingatkan jajaran Kemenag untuk benar-benar memahami gratifikasi. Jika tak hati-hati bisa mengarah kepada tindakan penyuapan. Ketika api masih kecil tak membahayakan, tetapi bila sudah menjadi besar sungguh membahayakan sekali. Orang amanah adalah yang bisa dipegang kata dan perbuatannya. Karena itu jajaran Kemenag diharapkan menjadi teladan dalam kejujuran dan ikhlas melayani. Mementingkan orang banyak, bukan diri sendiri. Aspek relegius harus menjadi pendorong memberantas korupsi. "Sebab, korupsi mulai dari sikap buruk dan sistem yang buruk pula," katanya.

Sebelumnya Menpan dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar memaparkan persoalan reformasi birokrasi yang tengah dijalankan. Termasuk masalah manajemen berbasis kinerja dan seluruh rangkaian pelaksanaannya. Muaranya adalah efesiensi, transparansi dan efektifitas birokrasi yang bebas dari korupsi. Sementara Menteri Agama Suryadharma Ali mengingatkan jajarannya agar program tersebut benar-benar dapat dilaksanakan, sehingga ke depan pelayanan kepada publik harus memenuhi standar minimal. "Aksi pemberantasan korupsi dengan pendekatan agama diniai akan lebih efektif. Wujudkan implementasi pemberantasan korupsi secara kongkrit," pinta Suryadharma Ali. (ant/ess)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua