Kristen

Berdoalah Bagi Sesama

Pdt. Yan Piter Kamlasi, S.Th

Pdt. Yan Piter Kamlasi, S.Th

Mengapa kita harus berdoa bagi sesama? Berdoa bagi sesama merupakan tanda bahwa kita mengasihi dan peduli pada mereka.

Dengan berdoa bagi sesama berarti kita mengharapkan hal yang terbaik dari Tuhan bagi sesama kita.

Di dalam Alkitab, kita menemukan banyak contoh tentang berdoa bagi sesama:

1) Di dalam Perjanjian Lama: Para pemimpin berdoa umat Allah (Raja Daud, Nabi Daniel, Imam Ezra berdoa untuk Umat Tuhan pada waktu itu), Abraham berdoa bagi Sodom dan Gomora, Ayub bagi anak- anaknya.

2) Dalam Perjanjian Baru: Yesus berdoa bagi murid-murid-Nya. Ada orang tua yang membawa anak-anaknya kepada Yesus agar disembuhkan. Ada juga majikan yang memohon kesembuhan kepada Tuhan untuk hambanya. Ibu Yohanes dan Yakobus bersyafaat kepada Yesus untuk anak-anaknya.

3) Dalam Gereja Perjanjian Baru: Jemaat mendoakan Petrus saat Petrus ditahan. Gereja Anthiokia berdoa untuk keberhasilan pelayanan Barnabas dan Paulus. Yakobus mengarahkan para penatua untuk mendoakan jemaat yang sakit.

Berdoa bagi sesama merupakan perintah Tuhan. Dalam 1 Tim 2:1, kita diperintahkan untuk berdoa bagi semua orang. Demikian juga dalam Efesus 6:18, kita dinasihati supaya berdoa bagi segala orang kudus.

Melalui mimbar Kristen hari ini, kita akan belajar mengenai doa Paulus untuk Jemaat Kolose:

Paulus mengucap syukur kepada Tuhan (ay. 3) atas iman, kasih dan pengharapan dalam Injil yang dimiliki jemaat Kolose (ay.4-6). Paulus mengakui bahwa iman, kasih dan pengharapan yang dimiliki oleh jemaat Kolose merupakan anugerah Tuhan.

Paulus menyampaikan permohonan kepada Tuhan untuk Jemaat Kolose (ay. 9-14), yang isinya sebagai berikut:

Berdoa agar jemaat menerima hikmat dan pengertian untuk mengetahui kehendak Allah dengan sempurna (ay. 9), agar lebih maju secara rohani (ay. 9). Dari ucapan syukur Paulus, kita menemukan bahwa Jemaat Kolose sudah baik dalam iman, kasih, dan pengharapan, tapi Paulus tidak berhenti untuk berdoa. Paulus tidak cepat puas. Ia berdoa supaya mereka terus bertumbuh, bertambah baik.

Paulus juga berdoa agar jemaat hidup menurut standar Allah, yaitu:

1) Hidup layak di hadapan Tuhan dan berkenan kepada Tuhan dalam segala hal (ay. 10). Berjalan dalam cara yang layak bagi Tuhan dan sepenuhnya menyenangkan hati Tuhan. Walupun keadaan sedang sulit, kita berusaha untuk tidak hidup di jalan orang berdosa. Kita harus berusaha supaya kita semua sebagai anak-anak Tuhan betul-betul melaksanakan tugas di bidangnya masing-masing dalam takut akan Tuhan.

2) Memberi buah dalam segala pekerjaan baik (ay. 10). Melakukan Firman Tuhan seperti yang dilakukan oleh Paulus dan Epafras (ay. 7-8), berbagi dengan orang lain tentang kabar baik dan apa yang kita punya di masa sulit ini, menolong orang yang sedang kesulitan.

3) Bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah (ay. 10). Dengan seseorang mengenal Allah secara benar, maka ia akan mampu menilai segala sesuatu dari sudut pandang Tuhan Allah, seperti yang dilakukan oleh Ayub (Ayub 1:21b) dan Yusuf (Kej. 50:20), keduanya mampu memandang Tuhan di masa sulit.

4) Dikuatkan dalam segala kekuatan untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar (ay. 11). Sabar berarti tahan menghadapi cobaan, tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati, tabah. Sabar dalam penderitaan, tekanan, godaan.

Kita semua sedang menghadapi situasi yang sulit. Ada saudara kita yang sedang terpapar covid-19. Ada yang anggota keluarganya sedang sakit, dan dirawat di rumah sakit tetapi tidak bisa dikunjungi. Ada yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Ada yang angota keluarganya meninggal dunia akibat terpapar covid-19.

Selain itu, sudah seminggu tahun ajaran 2021/2022 dimulai, tidak semua anak-anak bisa masuk sekolah sebagaimana mestinya. Orang tua murid yang biasanya konsentrasi bekerja, sekarang harus merangkap sebagi guru di rumah untuk anak-anaknya. Kegiatan ibadah di daerah tertentu juga tidak bisa dilaksanakan di tempat ibadah seperti biasanya.

Para supir angkutan umum dan pekerja yang lain mengalami kesulitan karena penghasilannya berkurang. Banyak karyawan yang tidak bisa bekerja seperti biasanya. Para pengusaha juga mengalami berbagai kesulitan dalam bidangnya masing-masing. Team dokter dan segenap tenaga kesehatan harus bekerja di tengah bahaya yang mengancam nyawa.

Bagaimana kita bisa mampu bertahan di masa yang begitu sulit dan berat seperti ini. Di sinilah kita butuh kekuatan dari Tuhan. Sebagaimana yang didoakan oleh Paulus dalam ayat 11.

5) Mengucap syukur kepada Bapa dengan sukacita (ay. 12). Alasan kita harus mengucap syukur adalah karena Tuhan melayakkan kita untuk mengambil bagian dalam kerajaan terang (ay. 12) dan karena Tuhan telah menyelamatkan kita (ay. 13-14).

Bagaimana Paulus berdoa untuk jemaat Kolose? Selalu (ayat 3). Selalu berarti senantiasa, sering, terus-menerus, tidak pernah tidak. Tiada berhenti-hentinya (ayat 9). Bukan kadang-kadang atau hanya waktu tertentu.

Marilah kita masing-masing mengevaluasi diri. Sudahkah saudara berdoa bagi sesama? Maukah saudara berkomitmen untuk berdoa bagi sesama? Kiranya Tuhan memberkati dan menguatkan saudara dan saya untuk melakukan Firman-Nya. Amin.

Pdt. Yan Piter Kamlasi, S.Th (Ketua Sinode Gereja Eleos Indonesia)

Kristen Lainnya Lihat Semua

Pdt. Dr. Andreas Agus (Rohaniwan Kristen)
Layak Dipercaya

Mimbar Agama Lainnya Lihat Semua