Daerah

Tak Hanya Ngaji Kitab, Pesantren Isi Giat Ramadan dengan Pelatihan Kreasi Konten

Pasaran Ramadhan 2024: Pelatihan Kreasi Konten Video Drama Pendek untuk Dakwah Digital

Pasaran Ramadhan 2024: Pelatihan Kreasi Konten Video Drama Pendek untuk Dakwah Digital

Pemalang (Kemenag) --- Ada beragam kegiatan dan cara bagi pesantren untuk mengisi Ramadan. Sebagian besar menggelar pengajian kilat beragam kitab kuning (pasaran). Ada juga yang memberi pelatihan kreasi konten dan penguatan dakwah digital.

Adalah Ma’had Nihadlul Qulub (PP Maniqu), pada Ramadan 1445 H, kembali menggelar pasaran milenial, yaitu pengajian Ramadhan dengan tema-tema kontemporer, termasuk Digital Marketing. Acara ini berlangsung dari 19 Maret - 2 April 2024, di Moga, Pemalang, Jawa Tengah, dengan mengangkat tema "Pasaran Ramadhan 2024: Pelatihan Kreasi Konten Video Drama Pendek untuk Dakwah Digital dan Promosi Produk". PP Maniqu menggandeng Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah dalam menggelar kegiatan ini.

“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam berdakwah dan menumbuhkan pendapatan di era media sosial melalui proses kreasi konten dan pengelolaan media sosial,” terang Pengasuh PP Maniqu, KH Ali Sobirin El-Muannatsy, di Moga – Pemalang, Jumat (29/3/2024).

Pelatihan ini bersifat terbatas, hanya diikuti 20 santri yang terdiri dari mereka yang mengalami putus sekolah, yatim-dhuafa, santri tahfidz, dan beberapa murid SLTA dari beberapa kabupaten di Jawa Tengah, antara lain: Karanganyar, Wonogiri, Jepara, Boyolali, Brebes, Tegal, dan Pemalang. Pelatihan ini diselenggarakan secara gratis sebagai bagian dari gerakan "free-education" untuk memberdayakan santri yang melek digital. Pesantren menyediakan makan sahur, takjil, dan buka puasa.

“Walaupun tidak mewah dan sekadarnya, namun insya Allah para santri kenyang dan sehat, karena makanan ala kampung,” jelasnya.

Pelatihan fokus pada empat aspek utama, yaitu spiritual, pembangunan mindset, pengembangan keterampilan, dan disiplin diri. Pada aspek spiritual, para santri menjalani serangkaian kegiatan, misalnya salat tahajud, membaca surat Waqiah, ta'lim shubuh, dan salat dluha. Pada aspek pembangunan mindset, mereka mengikuti ta'lim setelah salat tarawih untuk memupuk semangat belajar dan kemajuan diri.

Pada aspek pengembangan keterampilan, para santri dilatih desain grafis, videografi, kreasi konten, serta strategi pemasaran di Meta Ads dan TikTok Ads. Kegiatan pelatihan ini dimulai dari pukul 08.00 hingga 15.00 dan dilanjutkan lagi setelah ta'lim tarawih. Sedangkan pada aspek disiplin, para santri dilatih untuk mandiri dalam mengatur waktu belajar, istirahat, dan melaksanakan piket dapur serta tugas-tugas di masjid.

Menurut KH Ali Sobirin, setiap hari, para santri sudah bangun sejak pukul 03.30 pagi untuk salat tahajud berjamaah, sahur, salat subuh berjamaah dan ta’lim subuh. Kelas pagi dimulai sejak pukul 07.30 dimulai dengan salat Dluha berjamaah, dan mulai pembelajaran Digital Marketing sejak pukul 08.00 – 12.00 WIB. Setelah istirahat sejenak dan salat Dluhur, kelas dilanjutkan pukul 13.00 – 15.00 WIB.

“Setelah istrihat, para santri salat Ashar berjamaah pada pukul 15.30 dilanjutkan dengan aktivitas Dzikir Jalbur-Rizqi melalui pembacaan surat Al-Waqiah, dan dilanjutkan dengan ta’lim mindset building. Setelah itu dilanjutkan buka puasa bersama, salat magrib, salat Isya’, dan salat tarawih berjamaah, dilanjutkan denga ta’lim atau pendalaman materi pagi,” paparnya.

"Alhamdulillah, pelatihan ini sudah berlangsung selama seminggu dan para santri masih penuh semangat. Kami berharap mereka dapat memanfaatkan media sosial untuk kepentingan dakwah sekaligus sebagai sarana untuk meningkatkan kemandirian finansial melalui aktivitas pemasaran digital," sambungnya.

Para mentor yang terlibat dalam pelatihan ini adalah praktisi dan dosen di bidang informatika. Materi fotografi dan videografi dimentori oleh Muhammad Ulinuha Iskandar, seorang praktisi videographer. Materi desain grafis dimentori oleh Hendry Lisdiyant, praktisi desain grafis. Sementara materi kreasi konten, termasuk latihan drama dan pembuatan video, dimentori oleh Ahmad Dhofier, seorang penulis dan praktisi pendidikan.

Sedangkan, materi spiritualitas dan mindset building diampu langsung oleh Pengasuh PP MANIQU, Ali Sobirin El-Muannatsy, yang merupakan seorang hipnoterapis dan trainer nasional. Di materi ini, pengasuh membuka buku karangannya sendiri, yaitu buku TEKNOLOGI RUH: Panduan Teknis untuk Mengawal Masa Depan.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Daerah Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua