Daerah

Memotret Revitalisasi KUA di Ujung Nusa, Lembata

Auditor sedang melakukan pengecekan beberapa kelengkapan terkait Revitalisasi KUA

Auditor sedang melakukan pengecekan beberapa kelengkapan terkait Revitalisasi KUA

Lembata (Kemenag) --- Hari baru saja berganti. Tepatnya pukul 00.30 WIB, Tim Auditor Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag sudah tiba di terminal dua domestik Bandara Soekarno-Hatta Tangerang dengan tujuan Nusa Tenggara Timur. Mata mereka tampak memerah, mungkin karena menahan kantuk yang berlebih.

"Semua sudah berkumpul belum", ujar Hendro Wibowo selaku pengendali teknis, tim Pendampingan Implementasi Revitalisasi KUA, Selasa (19/3/2024).

Mereka akan menuju Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kabupaten ini tergolong wilayah 3T, yakni tertinggal, terdepan, dan terluar. Wilayah termasuk Kawasan dengan kondisi geografis, sosial ekonomi yang kurang berkembang.

Perjalanan udara ditempuh sekitar empat jam dari Jakarta ke NTT. Karena Ramadan, para auditor sahur di atas pesawat. Sekitar pukul 05.30 WITA, pesawat mendarat di bumi Eltari Kupang. Perjalanan dilanjut dengan pesawat bertenaga baling-baling menuju Lembata. Perjalanan udara ditempuh sekitar satu jam, diwarnai guncangan khas pesawat bertenaga baling saat menggempur gumpalan awan.

Mereka akhirnya mendarat di Bandara Wunopito, Kabupaten Lembata, disambut cuaca terik khas Nusa Tenggara. Tim auditor selanjutnya ke KUA Nubatukan yang menjadi target pertama. Mereka lalu melakukan pengecekab sesuai panduan kertas kerja. Beberapa dokumen, termasuk dokumen pengadaan pun tak lewat untuk dilihat. Hal ini guna memastikan ketepatan sasaran bantuan revitalisasi yang sudah diberikan.

Ini adalah satu-satunya KUA Revitalisasi dan mendapatkan bantuan pemenuhan sarana-prasarana melalui skema SBSN. Jelang senja, tim kembali ke penginapan, untuk bersiap mengisi energi di waktu berbuka puasa.

Giat pendampingan revitalisasi KUA ini bertujuan mendapatkan gambaran faktual untuk dilaporkan kepada Menteri Agama. Di samping memvitalisasikan kembali secara fisik, diharapkan gelontoran anggaran untuk KUA juga ikut merevitalisasi fungsi-fungsi layanan keagamaan sebagai perwakilan peran Kementerian Agama di tingkat Kecamatan.

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas belum lama ini juga merencanakan untuk menjadikan KUA sebagai pusat layanan bagi seluruh umat beragama di Indonesia. Ibnu Ulinuha sebagai ketua tim pendampingan mengatakan bahwa tim yang dibawahinya kali ini akan berusaha menerjemahkan apa yang diinginkan dari program revitalisasi KUA ini.

"Giat pengawasan Inspektorat ini kami harap tim bisa memotret secara akurat dan komprehensif sebagai laporan sejauh mana revitalisasi KUA sudah mengakomodasi peran-peran yang diharapkan sebagai ujung tombak layanan Kementerian Agama," katanya.

Selain KUA Kec. Nubatukan, ada dua KUA lagi yang menjadi sampel pengawasan, yaitu KUA Omesuri, KUA Ileape'. Dua KUA tersebut berada di lokasi yang cukup jauh dari kota utama kabupaten Lembata. Peninjauan ke dua KUA ini dilakukan pada hari berikutnya.

Selain ke Lembata, Itjen Kemenag juga menerjunkan beberapa tim dalam giat pengawasan revitalisasi KUA. Kawasan yang menjadi objek pengawasan adalah Provinsi Aceh (Kab. Aceh Besar), Sumatera Barat (Kota Padang), Sumatera Selatan (Kota Palembang), Bengkulu (Kota Bengkulu), Kepulauan Riau (Kota Batam), Jawa Timur (Kota Surabaya).


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Desi Hariati

Daerah Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua