Duri, Riau 24/12 (Pinmas) - Visi Provinsi Raiu untuk menjadi pusat perekonomian dan pusat kebudayaan melayu dapat terwujud dengan meningkatkan mutu pendidikan agama Islam. Wakil Gubernur Riau Wan Abubakar di Duri, Riau, Minggu mengatakan untuk mewujudkan visi Riau 2020 pendidikan harus berjiwakan budaya melayu, sedangkan budaya melayu identik dengan agama islam.

"Karena itu mutu pendidikan agama Islam di Provinsi Riau pada khususnya [erlu ditingkatkan untuk mewujudkan visi Riau 2020," katanya. Selain itu, ia mengharapkan tidak ada dikotomi atau pemisahan antara pendidikan agama Islam dengan pendidikan umum."Apabila ada pemahaman yang tidak memisahkan antara pendidikan agama Islam dengan pendidikan umum maka akan lahir anak-anak didik yang memahami Islam secara berkedalaman di Provinsi Riau," katanya. Menurutnya tantangan bagi para pendidik sangat besar yakni, menghadapi sekulerisme, liberalisme, dan globalisasi yang dapat merusak pemahaman anak-anak didik di Riau mengenai ilmu agama Islam.Selain itu ia juga mengatakan, Provinsi Riau masih kekurangan sekitar 14.000 tenaga pengajar atau guru yang bukan hanya berfungsi sebagai pendidik tetapi juga bisa membentuk anak didiknya menjadi manusia yang berkualitas.

Ia mengakui masih banyak kendala untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu di Provinsi Riau baik dari segi kualitas dan kuantitas guru juga sarana dan prasarana pendidikan. "Kondisi sarana dan prasarana pendidikan di Provinsi Riau masih lemah, karena itu perlu kerjasama antara pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi untuk meningkatkan itu," katanya.Menurutnya, lembaga pendidikan di Riau kedepannya haruas mampu bersaing secara global agar anak-anak di Riau tidak harus pergi ke kota atau ke negara lain untuk mendapatkan mutu pendidikan yang baik.(Ant/Ba)