Nasional

UII Yogyakarta Lakukan Kegiatan Prabencana

Yogyakarta, 3/6 (Pinmas) - Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta akan melakukan kegiatan prabencana atau kegiatan preventif melalui Pusat Studi Rekayasa Gempa dan Kebencanaan, menyusul gempa tektonik yang melanda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah pada Sabtu pekan lalu (27/5). "Kegiatan yang dilakukan meliputi studi tentang kegempaan dan kerusakan yang bisa ditimbulkan akibat bencana tersebut," kata Rektor UII Yogyakarta, Prof Dr Edy Suandi Hamid, Sabtu.Selain itu, kata dia, UII juga melakukan sosialsiasi tentang kegempaan ke sekolah-sekolah dan kelompok masyarakat serta melaksanakan riset material, survei dan pelatihan tenaga konstruksi tentang bangunan tahan gempa di wilayah rawan gempa.

"Kami juga membuat manual panel dan alat peraga guncang gempa," katanya.Berkaitan dengan musibah gempa di DIY, perguruan tinggi ini juga melaksanakan kegiatan pascabencana melalui tim relawan yang terdiri atas resimen mahasiswa (menwa), mahasiswa pecinta alam (mapala), dosen, karyawan, pimpinan dan para alumni.Kegiatan yang telah dilakukan di antaranya pengiriman bantuan tim dokter dan mahasiswa Fakultas Kedokteran, membentuk tim evaluasi cepat tentang kelayakan struktur bangunan dan pengumpulan tenaga konstruksi yang pernah mengikuti pelatihan bangunan tahan gempa.

Ia mengatakan, UII juga menyediakan jasa konstruksi untuk fasilitas soasial yang rusak, hal itu sejalan dengan imbauan Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X yang minta perguruan tinggi membantu menilai kelayakan konstruksi fasilitas sosial di daerah ini. "Tenaga UII diambil khusus dari dosen dan asisten di Fakultas Teknik Sipil dan Prencanaan yang hingga kini telah dan terus melakukan evaluasi mengenai struktur bangunan yang rusak," tambahnya.Dari pengkajian terebut bisa dinilai kelayakan sebuah bangunan, apakah masih layak huni atau harus segera direnovasi. Saat ini tim dari UII juga membantu melakukan kajian terhadap bangunan gedung perguruan tinggi swasta (PTS) di DIY yang mengalami kerusakan di bawah koordinasi Kopertis Wilayah V.

"Penilaian ini penting agar kegiatandalam gedung yang rusak bisa berlangsung dengan tenang dan tidak membahayakan. Kajian tersebut perlu segera dilakukan mengingat banyak fasilitas sosial yang mengalami retak dan konstruksinya membahayakan," ujarnya.Menyinggung penyaluran bantuan untuk korban gempa, dia mengatakan UII berupaya agar tidak terkonsentrasi pada masyarakat yang relatif sudah banyak menerima bantuan."Oleh karena itu, Posko UII membentuk unit relawan yang dirancang `mobile` untuk mencari daerah yang belum dijangkau atau menerima bantuan," katanya.Tim ini secara langsung menyalurkan bantruan atau menginformasikan ke posko agar segera mengirimkan bantuan kebutuhan pokok atau tenaga medis yang dibutuhkan. "Pola seperti ini dirasakan lebih efektif," kata Rektor UII.(Ant/Myd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua