Nasional

Studi ke Yogya, Peserta PKN Kemenag Kaji Strategi Pelestarian Produk Budaya Berbasis Agama

Peserta PKN Kemenag kaji strategi pelestarian produk budaya berbasis agama di Yogyakarta

Peserta PKN Kemenag kaji strategi pelestarian produk budaya berbasis agama di Yogyakarta

Yogyakarta (Kemenag) --- Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXII Tahun 2022 hari ini berkunjung ke Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DI Yogyakarta. Rombongan diterima Kepala Kesbangpol Dewo Isnu Broto Imam Santoso.

Mereka menggali Peran Pemerintah Daerah dalam Pelestarian Produk Budaya Berbasis Agama. Menurut Dewo, paling tidak ada 5 (lima) strategi peran Pemda DIY untuk melestarikan Produk Budaya Berbasis Agama. Pertama, Dokumentasi dan Arsip. Yakni memastikan setiap produk budaya terdokumentasi dengan baik.

“Hal itu dilakukan agar generasi hari ini dapat mengetahui arti dan filosofi berbagai kegiatan produk budaya dengan baik,” terang Dewo di Yogyakarta, Rabu (5/10/2022).

Kedua, penguatan Forum-forum Kemitraan. Misalnya, Forum Kerukunan Umat Beragama, Kelompok Kerja (Pokja) Kerukunan, dan sejeninya.

“Ketiga, kami terus berusaha mempromosikan nilai-nilai toleransi yang itu terwujud melalui Sinau Bhinneka Tunggal Ika dan Sinau Pancasila di tingkat Kecamatan,” jelasnya.

Strategi keempat, lanjut Dewo, menyusun payung hukum. Pemda DI Yogyakarta telah mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Strategi kelima adalah Penyelenggaraan Event Budaya. “Penyelenggaraan Event Nuansa Keagamaan seperti Sekaten, Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional 2022, Kirab Agung Ganjuran yang dilakukan setiap tahun sekali pada minggu keempat bulan Juni, lalu ada Pawai Ogoh-ogoh, Pekan Budaya Tionghoa, dan sebagainya,” rinci Dewo.

Ia juga menyebut, pembangunan bidang ideologi berbeda dengan pembangunan fisik. “Jika pembangunan fisik, membuat jembatan misalnya tahun ini, tahun depan sudah dapat dilihat. Namun Pembangunan Ideologi baru terlihat 10-30 tahun mendatang,” ujar Dewo.

Kepala Pusat Kebijakan Manajemen ASN Lembaga Administrasi Negara Elly Fatimah didampingi Pembimbing Winanuning Tyas mengungkapkan bahwa Indonesia sangat beragam. Karenanya sangat dibutuhkan pemahaman yang moderat. Hal itu dapat ditunjukkan dengan sikap dan cara pandang toleran, dan implementasikan dalam kemaslahatan bersama.

“Peserta PKN Tingkat ll ini diharapkan akan memberikan rekomendasi kepada Pemda apabila ditemukan masalah terkait moderasi beragama,” ungkapnya.

Kelima belas peserta yang melakukan visitasi lapangan ke Kesbangpol DIY terdiri dari bermacam latar belakang. Mayoritas berasal dari Kemenag termasuk Kakanwil Kemenag DIY Masmin Afif. Selebihnya terdapat unsur dari Komisi Pemberantasan Korupsi, Kepolisian RI, dan Perguruan Tinggi Keagamaan. (bap)


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua