Nasional

Siswa Madrasah Aliyah Di Jakarta Setuju Metode SKS

Jakarta, 11/8 (Pinmas) - Sejumlah siswa Madrasah Aliyah (MA) mengatakan persetujuannya akan sistem satuan kredit semester (SKS) yang ditawarkan oleh Departemen Agama karena berarti mereka bisa memilih sendiri mata pelajaran yang mereka minati disamping pelajaran wajib. "SKS dapat membuat motivasi kita bertambah karena kita bisa mengkhususkan diri pada pelajaran yang kita minati," kata Syifa (17), siswa MA Al Khairiyyah di Jakarta, Jumat.Menurut dia, jika motivasi siswa bertambah di sekolah, maka akan lebih mudah pula bagi siswa untuk menyerap setiap pelajaran yang diberikan kepadanya.

Senada dengan Syifa, Diana (17) juga menyatakan persetujuannya karena dengan SKS bisa mempersiapkan diri untuk menata masa depan siswa karena dapat mencocokkan minat dengan mata pelajaran yang dipilih. "Jadi, misalkan kita tertarik kepada bahasa asing, maka kita bisa memilih mata pelajaran mengenai hal tersebut," ujar dia. Siswa lainnya, Istianah (17) mengatakan, dengan adanya SKS dapat membuat siswa lebih serius dalam mempersiapkan diri dan bertanggung jawab penuh akan pilihan dari mata pelajaran yang diambilnya setiap semester.

Sementara itu, mengenai standar pencapaian yang akan diatur oleh pemerintah jika memakai sistem SKS, sejumlah siswa menyatakan setuju namun sebagian lain menolak.Achmad Al Juwayni (16), siswa MA Negeri 4 menyatakan setuju karena dia menganggap bahwa pemerintah pasti telah memikirkan dengan matang mengenai hal tersebut. Senada dengan Achmad, Fadhil (16) mengemukakan persetujuannya karena menganggap bahwa hal tersebut lebih adil dan membuat pihak sekolah tidak bisa berlaku subyektif kepada siswanya. Namun, baik Syifa, Diana, dan Istianah menolak jika standar pencapaian diatur oleh pemerintah. Mereka berpendapat, yang lebih mengetahui akan diri siswa adalah pihak sekolah dan bukan pemerintah.

"Mungkin, akan lebih baik bila standar pencapaiannya juga diserahkan kepada pihak sekolah," kata Syifa. Jangan disamakan Kepala Sekolah Ma Negeri 4 Drs H Muchyi berharap, sistem SKS yang akan diterapkan di MA tidak disamakan dengan yang terdapat pada perguruan tinggi. "Ini karena di perguruan tinggi seorang mahasiswa dapat memilih ingin lulus selama empat tahun atau lebih dari itu, sedangkan waktu untuk menyelesaikan pendidikan di Madrasah Aliyah adalah tiga tahun," ujar dia. Untuk itu, ia berharap bahwa metode SKS sebaiknya tidak langsung diterapkan pada satu sekolah, tetapi dicobakan dahulu kepada satu atau dua kelas.(Ant/Ims)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua