Mekkah, 29/11 (Pinmas -- Baru saja imam Masjid Al Jin membacakan surat Fatiha, ayat pertama, jemaah Indonesia yang ikut shalat di masjid tersebut mengeluarkan suara batuk kecil kendati tak sampai mengganggu shalat Subuh berjamaah pada Kamis pagi tersebut. Masjid yang terletak di Daerah Gazza, sekitar 2 km dari Masjidil Haram tersebut, kebanyakan shalatnya diikuti jemaah dari Indonesia . Khususnya jemaah yang ditempatkan di sejumlah pemondokan di daerah Gazza.

Kawasan tersebut kental sekali warga dari Surabaya dan Jawa Barat ketika berkomunikasi sesama mereka. Tatkala imam masjid usai membaca surat Fatiha, suara batuk mulai saling bersahutan. Banyak di antara jemaah menahan batuk, karena takut mengganggu kekhusu’an jalannya shalat tersebut. Kadang ada warga Indonesia menahan batuk dengan suara aneh, yang terdengar, ”ngik”.

Namun suara itu kemudian disusul suara serupa hingga rakaat kedua. Barulah pada rakaat kedua, kendati imam sudah memasuki bacaan terakhir, suara ”ngik” dari mulut jemaah Indenesia mulai hilang. Tapi, kali ini yang muncul suara batuk keras dari tiap orang Indonesia yang ikut shalat di Masjid Al Jin tersebut. Rupanya, mereka sudah tak sanggup lagi menahan tenggorokan gatal. Satu-satunya jalan, menahan batuk itu keluar kendati dengan suara keras. Suara batuk keras saling bersahutan di Masjid Al Jin, bagi orang Arab, bukanlah hal baru.

Mereka sudah maklum, orang Indonesia jika datang ke negeri itu terlalu banyak mengonsumsi air dingin bercampur es. “Orang Indonesia suka es. Bahkan es krim di sini laku keras,” kata warga Arab, yang menjadi pedagang di tepi masjid tersebut. Pantas saja, jika shalat di Masjid Al Jin pun ikut terganggu. Pasalnya, banyak di antara jemaah Indonesia untuk menangkal rasa panas lantas mengonsumsi makanan terlalu dingin atau minim es secara berlebihan. ”Untung saja tak ada yang berfikir negatif. Kalau di tanah air ada yang menilai bahwa batuk itu karena di situ banyak jinnya,” ujar seorang jemaah Indonesia . (Edy SS/MCH Mekkah)