Nasional

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Isra Miradj Di Medan, Islam Melarang Umatnya Pesimis dan Putus Asa

Jakarta, 22/8 (Pinmas) - Rakyat Indonesia janganlah cepat pisimis dan berputus asa dalam menatap masa depan karena agama Islam melarang ummatnya untuk pisimis dan berputus asa. Demikian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam amanatnya pada acara memperingati hari “Isra dan Miradj”, Nabi Besar Muhammad SAW secara nasional di Medan tadi malam. Ummat Islam, lanjutnya, harus berkeyakinan bahwa rachmat Allah SWT akan senantiasa datang jika mereka kita rajin bekerja dan berusaha.

“Di hari Jum’atpun, kita diperintahkan Allah SWT untuk sibuk bekerja dan berusaha. Namun diingatkan pula agar bersegera menunaikan sholat Jum’at jika waktunya tiba dan apabila telah selesai diperintahkan oleh Allah SWT untuk bertebaran di muka bumi mencari rezeki yang dikaruniakannya” ungkap Presiden SBY sembari mengutip bunyi surah Al Zum’ah ayat 9 dan 10.KERJA KERAS Dalam peringatan perjalanan rohani Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram, Makkah ke Masjidil Aqsa di Jerussalem, Palestina dan ke Sidratul Muntaha ke langit ke 7, pada tahun 1427 H yang peringatannya berdekatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI yang ke 61, Presiden merassa perlu memaparkan kerja keras pemerintahannya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi guna membuka kesempatan kerja yang seluas luasnya. “Dalam tahun 2007 pertumbuhan ekonomi ditargetkan 6,3%.

Jika target ini tercapai maka jumlah pengangguran akan menurun. Pemerintah juga memperbesar anggaran untuk bea siswa para murid dan pelajar dari keluar miskin sehingga kesempatan belajar makin merata”, jelasnya. Untuk itu, dia menyerukan kepada para orang tua agar mendorong putera dan puterinya agar rajin bersekolah. Dia yakin pendidikan akan mampu merubah masa depan anak keluar miskin dan nasibnya jika mereka sungguh sungguh belajar memanfaatkan kesempaan pendidikan yang telah disediakan. Selain pendidikan dia juga memaparkan tentang upaya pelayanan kesehatan gratis yang diberikan Puskesmas dan Rumah Sakit kelas 3 kepada rakyat tergolong miskin. Harga obat generik pun telah dua kali diturunkan pada tahun ini.Masalah subsidi beras untuk rakyat miskin, subsidi BBM dan listrik yang juga ditingkatkan disinggung pula olehnya pada peringatan "Isra Miradj" di Stadion “Teladan” Medan ini.

“Anggaran ini disediakan karena saya sungguh menyadari daya beli masyarakat akibat kenaikan BBM tahun lalu masih belum kuat dan belum berkemampuan”, aku Presiden SBY. SBY juga menjanjikan pembangunan infra struktur, seperti jalan dan jembatan, pembangkit listrik dan pelabuhan agar kegiatan ekonomi semakin lancar. Infrastruktur pedesaan akan terus dibangun, ujarnya dengan dana yang telah disediakan. Rakyat di desa dan kecamatan dapat mengerjakan dengan cara padat karya untuk meningkatkan penghasilannya.

“Saya yakin dan percaya jika semua warga bangsa dengan tulus dan ikhlas dan dilandasi itikad baik bekerja bersama sama membangun bangsa maka tidak akan ada masalah yang tidak mampu kita selesaikan”, ujarnya sembari menyebutkan bahwa selama 61 tahun merdeka bangsa ini banyak mengalami ujian dan cobaan, krisis demi krisis datang silih berganti namun semua itu dapat kita atasi dengan baik walau sering dengan pengorbanan yang besar.“Sebuah bangsa tidak akan maju tanpa ujian sebagaimana iman seseorang tidaklah akan bertambah sepuh tanpa cobaan. Ujian, tidak harus membuat kita tambah lemah, cobaan bukan harus membuat iman kita menjadi goyah”, tegasnya.

Justru dengan ujian dan cobaan itu harus membuat kita lebih tegar dan dewasa sehingga lebih mampu menyelesaikan tantangan baru yang dihadapi bersama.TINGKATKAN PERANJika kita mampu membangun bangsa dan negara kita menjadi bangsa dan negara yang kuat dan maju maka kitapun akan mampu meningkatkan peranan kita dalam percaturan politk global.Apa yang terjadi di negeri kita, dikemukakannya itu pulalah yang terjadi dalam sejarah Nabi Muhammad dalam perjuangan menegakkan Islam.Rasulullah SAW dalam kepemimpinnnya diantaranya mengajak Kaisar Romawi dan Persia serta beberapa Kepala Negara dimasa itu untuk membangun perdamaian.Peristiwa Isra Mi’radj yang dialami Nabi menjelang akhir priode Makkah penuh tantangan.

Dalam perhitungan manusia mungkin saja ada rasa pesimisme apakah Nabi Muhammad SAW berhasil menyampaikan risalah di tengah tengah tantangan masyarakat Quraisy di Makkah. Situasi dunia internasional ketika itupun diliputi ketegangan antara dua kekuatan negara adi kuasa yaitu Imperium Romawi dan Persia.Pengalaman rohaniah itu sendiri menambah keyakinan Rasulullah bahwa tugas menyampaikan risalah Islam itu akan berhasil.Tidak lama setelah Isra Mi’radj Rasulullah hijrah ke Madiah. Di tempat yang baru ini beliau bukan saja berhasil menyampaikan risalah kenabian tetapi juga berhasil membangun sebuah negara kota Al Arabi sebagai negara utama negara ideal sebagai dicitacitakan oleh para filusuf Yunani seperti Plato dan Aristoteles.

Dari situlah Rasulullah menyampaikan ajakan dan perdamaian kepada Kaisar Rumawi dan Kaisar Persia. Sepeninggal Rasulullah dibawah kepemimpinan Khalifah Rasyidin dan pemimpin selanjutnya Islam benar benar menjadi kekuatan dunia yang berhasil membangun peradaban yang besar.“Apa yang dilakukan beliau sesuai pula dengan apa yang kita lakukan sebagaimana bunyi pembukaan UUD 1945 yang mengamanatkan kepada kita untuk melakukan tugas serupa dan kini kita tengah meningkatkan peranan itu”, papar SBY sembari menyebutkan keberhasilan menyelengarakan Konperensi Tingkat Tinggi “Asia Afrika” bulan April 2005 lalu.

Dengan peran seperti itu kepemimpinan kita telah diakui dalam membangun kemitraan strategis antara kedua benua Asia dan Afrika. Misalnya, dalam mencari solusi damai dan adil di Timur Tengah dengan akan dikirmkannya pasukan perdamaian di Lebanon yang berkerja dibawah PBB, dalam masalah nuklir di Iran dan dalam meredakan ketegangan di semanjung Korea. "Harapan dunia Islam akan peranan kita sangat besar. Mudah mudah kita akan mampu memenuhi semua harapan itu", harapnya pada acara kenegaraan bernuansa Islam yang biasanya di selenggarakan di Istana Negara tapi dalam pemerintahan kepemimpinan Presiden SBY lebih memilih pelaksanaan di daerah (Muthayus/ Thamrin/ Ba)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua