Nasional

Presiden SBY: Rekonsiliasi Merupakan Langkah Awal Menuju Perdamaian

Jakarta, 4/4 (Pinmas) - Konflik sekretarian antara kelompok Suni dan Syiah di Irak, menurut Presiden RI Susilo Bambang Yudhyono tak bisa diselesaikqan dengan cara kekerasan. "Rekonsiliasi merupakan langkah awal menuju perdamaian "demikian disampaikannya saat membuka Konferensi Internasional Pemimpin Umat Islam untuk Rekonsiliasi Irak, di Istana Bogor kemaren (Selasa 3-4-2007) Selanjutnya SBY, mengingatkan pentingnya pendekatan damai untuk mengakhiri konflik di Irak.

Menurutnya rekonsiliasi nasional dan dialogyang melibatkan semua elemen, kini sangat dinantikan. Para pemimpin agama dalam proses rekonsiliasi ini memegang peranan penting. Mereka seharusnya mampu mendorong semua elemen bangsa untuk saling memaafkan dan segera menghentikan pertikaian. Presiden SBY yakin inisiatif para ulama untuk saling memaafkan akan disambut baik seluruh warga Irak.

Umat Islam dunia termasuk Indonesia, menurut dia sangat terluka melihat aksi kekerasan di Irak. "Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar, Indonesia sangat menaruh perhatian pada masalah Irak"lanjut Presiden pada pembukaan acara tersebut. Ketua Umum PB NU, KH. Hasyim Muzadi, yang berbicara dalam forum tersebut, mengemukakan pandangan ulama dari sejumlah negara, seperti Mesir, Suriah, Arab Saudi, Lebanon, Yordania, dan Iran. Pendapat para ulama itu, kata Hasyim seragam, bahwa agresi AS dan sekutunya merupakan penyebab hancurnya sendi-sendi kemasyarakatan dan kebangsaan di Irak. Jumlah korban yang sedemikian besar memperparah penderitaan warga Irak yang sulit tergambarkan itu.

Selanjut nya Hasyim mengemukakan " Gerakan intelijen menciptakan peperangan antara kelompok Suni dan Syiah. Pertentangan ini sebenarnya didesain untuk kemenangan penjajah secara gratis". lanjut Hasyim Muzadi. Prof. Dr. Dim Syamsudin, Ketua Umum PP Muhammadiyah pada kesempatan tersebut menyatakan " Peperangan di Irak tak hanya menimbulkan korban orang-orang tak berdosa, tapi juga telah memunculkan kedengkian, dan permusuhan antara kelompok dan etnis serta fitnah yang besar di Irak . Kenyataan inilah yang yang tak disukai umat Islam di seluruh dunia ". Kata Dim.

Dim Syamsudin menyayangkan ketidak hadiran pihak-pihak yang terlibat konflik di Irak dalam Konferensi ini. Seperti pemimpin ulama Suni di Irak, Mahmood AL Sumai Dai, Sayed Qodruddin Al Qubbanji." Kemungkinan pihak yang memiliki kedekatan dengan Iran, yaitu Syiah, merasa tak nyaman dengan sikap RI mendukung resolusi PBB " ungkap Dim.(Fr. sumber Rplk)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua