Nasional

Presiden Pada Peringatan Dharma Santi : Momentum untuk Pererat Tali Persaudaraan

Denpasar,29/4 (Pinmas) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara, Sabtu (28/4) malam menghadiri Perayaan Dharma Santi Nasional Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1929, di Taman Budaya Provinsi Bali, Denpasar. Hadir pula antara lain Menteri Agama Maftuh Basyuni, Menteri Perhubungan Hatta Radjasa, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Staf Khusus Presiden Yenny Wahid dan Juru Bicara Kepresidenan Dinno Patti Djalal. Ikut mendampingi pula Gubernur bali, Dewa Made Beratha dan I Made Gde Erata, Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia.

Dalam sambutannya, Presiden SBY antara lain menyatakan, terdapat tiga ajaran penting yang dapat diambil dari Perayaan Hari Raya Nyepi, yaitu memuliakan semua makhluk hidup, mengendalikan diri, dan meningkatkan kesetiakawanan sosial. “Dengan ketiga ajaran tersebut, diharap umat Hindu di Indonesia yang merupakan bagian dari keluarga besar bangsa Indonesia, dapat berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pembangunan bangsa,” kata Presiden. “Bangsa ini memerlukan aksi yang lebih nyata dari semua umat beragama.

Pemerintah memberikan ruang dan peluang yang sama bagi setiap umat beragama di Indonesia untuk dapat meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup bagi para pemeluknya. Oleh karena itu tradisi membangun disiplin diri sebagai modal utama membangun bangsa, hendaknya terus menerus diasah dan digelorakan sehingga mampu menjadi kepribadian yang tangguh bagi umat hindu dalam mengisi pembangunan bangsa. Dalam melaksanakan pembangunan, kita memang menghadapi permasalahan yang tidak ringan, namun saya yakin dengan kebersamaan, masalah-masalah itu dapat kita selesaikan,” tambahnya. Dharma Santi Nasional, menurut SBY, juga merupakan momentum untuk memperat tali persaudaraan baik di antara umat Hindu maupun dengan pemeluk agama yang lain.

”Dengan timbulnya rasa kebersamaan, kepercayaan, rasa saling peduli dan saling membantu antar umat beragama di Indonesia, bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar. Dharma Santi bagi umat Hindu dapat meningkatkan kualitas diri dan bermuara pada ajaran Trihita Karana yang mengandung nilai-nilai universal sehingga sesuai dengan ajaran Pancasila,” tambah SBY. Presiden mengingatkan, sebagai bangsa yang majemuk, masing-masing pemeluk agama harus menciptakan kebersamaan seperti sasanti yang telah diajarkan oleh pendahulu bangsa ini, Bhineka Tunggal Ika.

”Keselarasan dan keharmonisan antar pemeluk agama di Indonesia inilah sebagai prasyarat utama bagi terciptanya integrasi bangsa.” Presiden juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan terhadap Parisada Hindu Darma Indonesia yang selama ini telah berpartisipasi aktif untuk menciptakan kerukunan beragama di Indonesia. Acara ini dihadiri tak kurang dari seribu undangan. (Sby.info/ts)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua