Nasional

Presiden Buka Pertemuan Ulama Sunni dan Syiah Se Dunia di Istana Bogor

Jakarta, 3/4 (Pinmas) - Pemerintah Indonesia akan menggelar pertemuan ulama Sunni dan Syiah se-dunia dari 20 negara untuk membahas konflik di Irak. Pertemuan akan berlangsung di Istana Bogor, Jawa Barat, mulai Selasa (3/4). Demikian dikemukakan Juru Bicara (Jubir) Presiden Dino Patti Djalal kepada pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/4). "Pemerintah akan menggelar pertemuan dua pihak, Sunni dan Syiah dari 20 negara untuk membahas perkembangan Irak," kata Dino.

Dia menyebutkan, acara bertajuk "Pertemuan Internasional Pemimpin Umat Islam untuk Rekonsiliasi Irak" ini akan dimulai pukul 16.00 WIB di Istana Bogor, dan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Acara ini akan digelar sejak Selasa (3/4) hingga Rabu (4/4). Pertemuan tersebut dihadiri ulama dari Pakistan, Suriah, Lebanon, Irak, Iran, Malaysia, Indonesia dan negara muslim lainnya. Dari pertemuan ini, menurut Dino, diharapkan terciptanya persatuan pandangan antara pemimpin umat Islam, baik Sunni maupun Syiah, bersamaan dengan pandangan ini diharapkan dapat memberikan dorongan politik di Irak yang saat ini masih dirundung konflik berkelanjutan antara Syiah dan Sunni. "Kita harap pemimpin Sunni dan Syiah di Bogor bisa memberikan bimbingan moral bagi mereka. Karena sejauh ini, solusi politik di Irak belum diketahui, sementara korban terus jatuh," ujar Dino.

Menurut dia, pertemuan ini bermakna penting bagi Irak. Dijelaskannya, yang membuat Irak sampai saat ini tidak stabil dan pecah adalah konflik yang berkelanjutan antara Sunni dan Syiah. "Ini ditujukan agar perpecahan-perpecahan pendapat antara Sunni dan Syiah dapat dijembatani dan bisa hidup berdampingan dan harmonis," katanya. Pertemuan ini juga menghadirkan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin. "Selain menjadi fasilitator, Din dan Hasyim juga akan menjadi moderator pada pertemuan tersebut," ujarnya.(SK/ts)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua