Nasional

Pengelola Pondokan Harus Melengkapi Kekurangan Sarana

Mekkah, 3/12 (Pinmas) - Apabila pengelola tidak memperbaiki pemondokannya atau tidak melengkapi sarananya, maka pihak maktab (bidang perumahan Pemerintah Arab Saudi) akan menegur dan mengambil alih perbaikan tersebut. Dana untuk perbaikan akan diambil sebesar 15 persen dari uang jaminan yang sudah ditetapkan maktab. ``Bila ada sarana yang kurang, itu kewajiban pemilik rumah untuk mengatasi. Kalau tidak melakukan itu, maktab yang akan tegur dan akan perbaiki. Uangnya dipotong 15 persen dari uang jaminan,`` kata Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Wardhani Muchsin di Makkah, Arab Saudi, Ahad (02/12). Perbaikan itu tentunya berdasarkan kerusakan pemondokan dan kekurangan sarana yang ada di situ.

Hanya, kalau maktab tetap masih belum melakukan perbaikan juga, maka pihak Tim Perumahan Panitia Penyelenggara Ibadah haji (PPIH)-lah yang melakukannya. ``Dananya nanti akan kita potong dari uang yang masih ada di kita (uang pembayaran pemondokan),`` sambung Wardhani. Perbaikan itu dilakukan berdasarkan laporan atau pengaduan dari jamaah. Contohnya, beberapa waktu yang lalu ada pengaduan dari jamaah Indonesia asal Kloter 03 Embarkasi Medan, Sumatera Utara (MES). Mereka tinggal di Sektor 9 Kawasan Misfalah, Makkah. Jamaah itu tinggal di rumah nomor 464 yang mengeluhkan bunyi AC yang keras, air yang kurang bagus, WC mampet, dan kebersihan yang tidak terjaga. Mereka memprotes kepada Kepala Sektor 9 Anas Marduri agar pengelola perumahan memperbaiki kekurangan tersebut dan menuntut untuk pindah. Masalah itu pun dibahas dengan Kadaker.

Dari hasil pembahasan dan dialog dengan jamaah, Wardhani mengatakan, untuk masalah itu sudah ada solusinya. Mereka pada prinsipnya ingin dipindahkan ke rumah Saefuddin agar satu kloter itu ada di satu rumah. ``Itu tak mungkin dilakukan kalau kita pindahkan ke situ semua. Pasti jamaah tak akan punya tempat.`` Selain masalah ingin disatukan untuk kloternya, tuntutan jamaah yang ingin dipindahkan itu dikarenakan ada perbedaan yang jauh antara keadaan rumah Saefuddin dengan rumah nomor 464. ``Sudah kita jelaskan itu hasil kur`ah. Karena yang di Saefudin itu tak cukup. Perbedaannya memang sangat jauh.`` Dengan dialog yang sudah dilakukan, tambah Wardhani, jamaah pun akhirnya memahami kondisi tersebut. Jamaah itu kemudian kembali menempati pondokannya semula. ``Selisih harga sewa pemondokan juga sudah kita kembalikan ke jamaah sebesar 300 riyal per orang.`` (Dewi)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua