Nasional

Pembukaan Multaqa Ulama, Kiai Pesantren Krapyak Ungkap Tantangan Pembelajaran Al Quran

Salah satu Pengasuh Pesantren Krapyak KH Hilmy Muhammad

Salah satu Pengasuh Pesantren Krapyak KH Hilmy Muhammad

Krapyak (Kemenag) --- Kementerian Agama menggelar Multaqa Ulama Al-Quran Nusantara di Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta. Tuan rumah dikenal sebagai pesantren yang telah melahirkan ratusan ribu penghafal Al-Quran.

Memberi sambutan pada seremonial pembukaan, Pengasuh Pesantren Al-Munawir KH. Hilmy Muhammad mengungkap bahwa di antara tantangan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana mengajarkan cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan memahaminya dengan baik pula.

“Al-Qur’an adalah panduan umat Islam, maka bagaimana memasyarakatkan Al-Qur’an merupakan tugas kita bersama,” ujarnya di Pesantren Al-Munawwir, Selasa (15/11/2022).

Akan hal itu, Kyai Hilmy, panggilan akrabnya, mengusulkan agar Multaqa merekomendasikan penambahan kurikulum pendidikan agama di jenjang MI, MTs, MA, atau SD, SMP, SMA, bahkan perguruan tinggi. Menurutnya kurikulum agama di lembaga pendidikan saat ini masih kurang.

“Kita berharap kurikulum agama di lembaga pendidikan ditambah agar anak didik kita bisa membaca Al-Qur’an dan memahaminya minimal sedikit-sedikit,” ucapnya.

Selain penambahan kurikulum, anggota DPD RI itu juga mengusulkan agar Multaqa membahas kurikulum pembelajaran Al-Qur’an. “Kita melihat kualitas pondok pesantren yang katanya mengajarkan Al-Qur’an, tetapi dalam praktiknya bacaan belum bagus, santri sudah disuruh menghafal Al-Qur’an,” tegasnya.

Gelaran Multaqa Ulama Al-Qur’an Nusantara 2022 dihadiri sejumlah ulama dan pakar Al-Qur'an dari berbagai daerah di nusantara.

Pengasuh Pesantren Al-Munawwir, KH. R Abdul Hamid Abdul Qadir, yang juga memberikan sambutan berpesan bahwa terselenggaranya Multaqa ini tidak bisa dilepaskan dari beberapa unsur.

Pertama, pesan dalam Surat Al-Hijr ayat 9 yang menyatakan bahwa yang menjaga Al-Qur’an adalah Allah. “Melalui Surat Al-Hijr ayat 9 Allah menegaskan bahwa yang menurukan dan menjaga Al-Qur’an adalah Allah,” terang Kiai Hamid.

Akan tetapi, lanjut Kiai Hamid, dalam menjaga Al-Qur’an Allah juga melibatkan Malaikat Jibril, Nabi Muhammad, dan ulama-ulama dari generasi ke generasi. “Kita yang diberi kesadaran untuk mempelajari, mengkaji, menghafal, dan mengamalkan Al-Quran disemangati ayat ini,” tegasnya.

Kedua, pesan dalam Surat Al-Qamar ayat 32 yang menjelaskan bahwa Allah akan memudahkan para penghafal Al-Qur’an. “Artinya dari ayat tersebut, Allah sudah menjamin barang siapa mau mempelajari Al-Qur’an maka akan dimudahkan,” tambahnya.

Ketiga, Al-Qur’an merupakan sesuatu yang haq. “Allah telah menurunkan Al-Qur’an dengan sebenar-benarnya dan Al-Qur'an itu telah turun dengan membawa kebenaran,” terang Kiai Hamid menyitir Surat Al-Isra ayat 109.

Mengutip Imam Syatibi, cucu Kiai Munawwir itu menegaskan bahwa Al-Qur’an memiliki syafaat yang sangat besar. “Kalau kita benar-benar istiqamah, konsisten, teguh memegang Al-Qur’an maka akan dicukupi Allah, baik di dunia, lebih-lebih di akhirat,” pungkasnya.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua