Nasional

Menag Persilahkan Donatur Asing Bangun Lembaga Pendidikan di Indonesia

Cianjur(Pinmas)--Menteri Agama Suryadharma Ali berharap lembaga pendidikan Islam terus berkembang secara baik, didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Karena itu dia mempersilahkan siapa pun termasuk donator asing untuk membangun lembaga pendidikan di Indonesia. Harapan tersebut dikemukakan Menag, Rabu (4/8) sore saat meresmikan Mahad (Pondok Pesantren) Al Yumni di desa Sindangsari, kecamatan Ciranjang kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pembangunan mahad ini diprakasai oleh Dr Hasan Hitou, Direktur Pusat Studi Islam di Jerman serta didukung donator dari Syria dan Kuwait. "Kami berterima kasih, Doktor Hasan Hitou telah mendirikan lima lembaga pendidikan di Pulau Jawa," kata Menag Suryadharma Ali. Menag juga mendukung rencana Hasan Hitou untuk mendirikan perguruan tinggi di Indonesia dengan nama Universitas Imam Syafii, termasuk juga memindahkan Pusat Studi Islam dari Jerman ke Indonesia. "Kami mendukung rencana akan datang," kata Menag kemudian menyerahkan surat ijin pembukaan perkuliahan perguruan tinggi Imam Syafii. Dalam peresmian Mahad Al Yumni tampak hadir, mantan Menteri Agama Maftuh Basyuni, Sekjen Kemenag Bahrul Hayat, Kakanwil Kemenag Jabar Muhaimin Lutfi, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Choirul Fuad Yusuf, Direktur Pendidikan Tinggi Islam Machasin dan Pengasuh Pondok Pesantren Asshidiqiyah, KH Noer Iskandar SQ serta Imam besar Masjid Istiqlal KH Ali Mustafa Yaqub. Sementara Direktur Pusat Studi Islam di Frankfurt, Jerman, Syekh Dr Hasan Hitou mengatakan, pihaknya membantu lembaga pendidikan di Indonesia semata-mata sebagai jalinan silaturahmi. Juga membantu masyarakat khususnya umat Islam agar beragama lebih baik lagi. "Saya kelahiran Syria, menetap 40 tahun di Kuwait, dan pernah di Jerman, tapi mencintai Indonesia seperti negeri sendiri," ucap Hitou. (ks)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua