Nasional

Manassa Terbitkan Deklarasi Kebudayaan dan Komitmen Kebangsaan

Oman Fathurahman bacakan Deklarasi Kebangsaan yang diterbitkan Manassa

Oman Fathurahman bacakan Deklarasi Kebangsaan yang diterbitkan Manassa

Jakarta (Kemenag) --- Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) menggelar Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara ke-18 secara daring. Simposium yang berlangsung Kamis (26/8/2021) menghasilkan Deklarasi Kebudayaan dan Komitmen Kebangsaan.

Deklarasi ini dibacakan oleh Pembina Manassa 2016-2021, Oman Fathurahman saat penutupan Simposium. Menurutnya, selama lebih dari seperempat abad, Manassa telah melakukan pelestarian, pengkajian, publikasi, dan edukasi terkait kekayaan warisan tertulis bangsa Indonesia berupa manuskrip-manuskrip yang beragam dengan jumlah tak terbilang.

"Sayangnya, manuskrip atau naskah-naskah kuno kita masih banyak ditelantarkan dan pengetahuan kearifan lokalnya lebih sering diabaikan," tutur Guru Besar Filologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, sebagaimana dikutip dari siaran pers Manassa.

"Kami meyakini bahwa manuskrip Nusantara yang bangsa Indonesia miliki ini menyimpan nilai-nilai luhur kebudayaan para leluhur serta menggambarkan perjumpaan keragaman dan kebinekaan, baik keragaman aksara, bahasa, budaya, etnis, maupun keragaman agama. Di masa kini, nilai-nilai luhur tersebut masih sangat relevan untuk kembali kita aktualisasikan," sambungnya.

Manassa, lanjut Oman, juga menyadari bahwa saat ini kesadaran atas jati diri sebagai sebuah bangsa yang beragam, majemuk, dan berbhineka, sangat diperlukan dan perlu terus dirajut untuk menguatkan serta mengokohkan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mencermati perkembangan itu, seluruh anggota Masyarakat Pernaskahan Nusantara menyampaikan deklarasi dan pandangan sebagai berikut.

1) Menegaskan komitmen untuk merawat keragaman dan kebinekaan bangsa Indonesia, sebagaimana nilai-nilai keragaman aksara, bahasa, dan budaya yang tercermin dalam dunia pernaskahan;

2) Menyatakan prihatin atas masih banyaknya manuskrip Nusantara sebagai benda cagar budaya yang terbengkalai atau terancam punah, baik karena faktor kesengajaan atau karena faktor alam;

3) Menyerukan kepada Pemerintah untuk lebih serius memfasilitasi pelestarian, pengkajian, publikasi, dan edukasi manuskrip nusantara, demi

mempercepat upaya pemajuan kebudayaan, menuju cita-cita Indonesia maju, Indonesia tangguh, dan Indonesia tumbuh;

4) Mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengkaji dan memanfaatkan pengetahuan dan kearifan lokal yang terkandung dalam manuskrip Nusantara, demi mengembalikan jati diri bangsa Indonesia yang santun, guyub, berbudi luhur, dan bersatu dalam keragaman;

5) Mengimbau kepada seluruh pegiat pernaskahan Nusantara untuk terus melakukan kreasi, inovasi, dan pergulatan teoritik dalam mempromosikan pengetahuan dan nilai-nilai luhur kemajemukan dalam manuskrip Nusantara di era digital, agar kemanfaatannya terus dirasakan dan dikenal.

Demikian, deklarasi ini dibuat sebagai bentuk tanggung jawab kami sebagai para pegiat kebudayaan di asosiasi Masyarakat Pernaskahan Nusantara dalam merawat persatuan, kesatuan, dan keindonesiaan kita.

Jakarta, 26 Agustus 2021

Atas nama asosiasi Masyarakat Pernaskahan Nusantara


Editor: Moh Khoeron

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua