Nasional

KJRI Jeddah Undang Calon Penyedia Akomodasi di Madinah Bahas Persiapan Haji

Konjen RI Jeddah Eko Hartono (kanan) didampingi Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali (kiri). (foto: istimewa)

Konjen RI Jeddah Eko Hartono (kanan) didampingi Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali (kiri). (foto: istimewa)

Jeddah (Kemenag) --- Kepastian pemberangkatan jemaah haji Indonesia 1442H/2021M masih menunggu info resmi dari Pemerintah Arab Saudi. Namun, persiapan haji terus dilakukan, tidak hanya oleh Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, tapi juga oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah.

Konsul Jenderal RI Jeddah Eko Hartono mengatakan, pihaknya pada Kamis, 18 Maret 2021, telah mengundang sejumlah calon penyedia akomodasi (hotel) jemaah di Madinah untuk membahas persiapan haji. Ikut mendampingi, Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali.

Menurut Eko, kegiatan tersebut sekaligus tindak lanjut hasil negosiasi dengan calon penyedia layanan jemaah haji 1441H/2020M yang sempat terhenti akibat pandemi. Sebelas perwakilan calon penyedia akomodasi jamaah haji di Madinah hadir pada pertemuan ini.

"Agenda ini merupakan upaya untuk saling bertukar informasi seputar penyelenggaraan haji tahun 2021, dan mempermudah koordinasi apabila keputusan dari pemerintah Arab Saudi diumumkan, sehingga semua pihak dapat melakukan antisipasi dengan cepat dan baik," tutur Eko Hartono di Jeddah, Rabu (24/3/2021).

Konjen memastikan, sampai saat ini KJRI Jeddah belum menerima pernyataan resmi apa pun terkait pelaksanaan haji 2021. Namun Pemerintah Indonesia tetap mempersiapkan kemungkinan adanya penyelenggaraan haji tahun ini, walaupun dengan kuota jemaah haji yang tidak mencapai 100%.

Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali menjelaskan, para calon penyedia jasa mengapresiasi langkah KJRI Jeddah mengundang diskusi dalam rangka persiapan pelaksanaan haji. Menurut penyedia hotel, lanjut Endang, kemungkinan besar akan haji dilaksanakan seperti penyelenggaraan umrah saat pandemi. Maksudnya, para jemaah haji sampai di hotel, akan dikarantina selama tiga hari, lalu dilakukan tes swab.

"Kalaupun ada pemberangkatan jemaah dari luar Saudi, para penyedia hotel menduga akan ada pembatasan karena terkait penerapan protokol kesehatan dan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi," ujar Endang.

Endang menambahkan, para penyedia akomodasi yang hadir dalam pertemuan ini belum ada yang memperoleh izin hotel (tasreh) untuk musim haji 1442 H?/2021M. Namun, mereka memastikan prosesnya mudah, "Apalagi dengan adanya kebijakan enam inisiatif pendukung sektor haji dan umrah yang baru dikeluarkan oleh Pemerintah Arab Saudi," tandasnya.

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua