Nasional

Kilas Balik 2022: Ustadzkita, MOOC Pintar, Pusaka, dan Transformasi Digital Kementerin Agama

Aplikasi Pusaka

Aplikasi Pusaka

Jakarta (Kemenag) --- Transformasi Digital menjadi salah satu program prioritas Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam memimpin Kementerian Agama. Tujuannya, memudahkan masyarakat untuk mendapatkan akses layanan di Kementerian Agama. Ini juga menjadi bagian dari proses Transformasi Layanan Umat yang digelorakan Menag sejak awal 2022.

Sejumlah ikhtiar dilakukan, salah satunya melalui peluncuran aplikasi "Uztadzkita" oleh Menag Yaqut pada September 2022. Aplikasi ini dirilis untuk menfasilitasi masyarakat yang ingin mencari dai dan tausiah keagamaan di dunia maya.

Aplikasi ini dikembangkan oleh Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama dan sudah bisa diakses melalui playstore. "Aplikasi ‘ustadzkita’ diharapkan bisa diakses masyarakat umum sehingga masyarakat bisa mencari dai untuk diundang memberikan tausiah dan pemahaman kegamaan. Aplikasi ‘ustadzkita’ diharapkan benar-benar memudahkan masyarakat mencari dai atau ustaz," ujar Gus Men, panggilan akrab Menag Yaqut, di Jakarta, Selasa (6/9/2022).

Rilis aplikasi ‘ustadzkita’ dilaksanakan dalam rangkaian Halaqah Dai dan Pengukuhan Majelis Dai Kebangsaan di Jakarta. Hadir, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli, perwakilan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas), dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Hadir pula, Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, serta para Staf Khusus Menteri Agama.

"Pekerjaan penting para dai yang harus benar-benar kita pahami dan laksanakan adalah sebagai penanggungj awab dan penuntun umat. Dai adalah obor bagi jalan terangnya umat," lanjut Gus Men.

Transformasi digital juga terjadi pada layanan proses pendidikan dan pelatihan (diklat) Kemenag. Oktober 2022, diluncurkan Massive Online Courses (MOOC) Pintar oleh Badan Litbang dan Diklat Kemenag.

Kepala Balitbang Diklat Kemenag Suyitno mengatakan, kehadiran MOOC Pintar menjadi momentum perubahan pola kediklatan di Kemenag dari cara tradisional (tatap muka) jadi serba digital. MOOC Pintar juga menjadi upaya percepatan dalam memberikan pelatihan bagi 1,4 juta sasaran diklat Kemenag, mulai dari ASN hingga anggota organisasi kemasyarakatan.

Rilis MOOC Pintar ditandai dengan dibukanya pendaftaran Pelatihan Kurikulum Merdeka yang diselenggarakan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan bekerja sama dengan Direktorat Kurikukum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah. Saat itu, total ada 29 ribu orang yang berhasil membuat akun. Sebanyak 19 ribu di antaranya, berhasil mendaftar mengikuti pelatihan yang berlangsung pada periode 26 Oktober hingga 6 November 2022. Dan, 9.307 peserta dinyatakan berhasil memperoleh predikat lulus dalam Pelatihan Kurikulum Merdeka melalui Massive Open Online Courses (MOOC) Pintar.

Dengan MOOC Pintar, Pelatihan Kurikulum Merdeka bisa dilakukan secara online sehingga guru dapat mengikutinya dari tempat tugas masing-masing.

“Ini adalah terobosan kita untuk mempermudah masyarakat mengikuti pelatihan. Kelulusan mencapai 9.307 peserta adalah jumlah yang besar untuk satu kali pelatihan. Hal ini menjadi memungkinkan karena pemanfaatan teknologi dan transformasi digital," tutur Suyitno di Jakarta, Senin (14/11/2022).

Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis, Mastuki juga bersyukur atas jumlah peserta yang lulus dalam Pelatihan Kurikulum Merdeka melalui MOOC Pintar ini. Menurutnya, pelatihan model asynchronous ini telah diterima dengan baik oleh masyarakat, dan itu bisa mempercepat target sosialisasi Kurikulum Merdeka.

"Alhamdulillah, ini adalah jumlah yang besar. Saya mengapresiasi antusiasme masyarakat dalam mengikuti pelatihan Kurikulum Merdeka melalui MOOC Pintar ini, karena dengan sekali pelatihan, puluhan ribu peserta terlibat, dan ini berarti target penyampaian Kurikulum Merdeka untuk dapat diterima masyarakat semakin cepat," tuturnya.

Transformasi digital di Kementerian Agama pada tahun 2022 memuncak dengan dirilisnya aplikasi Pusaka Super Apps Kementerian Agama. Aplikasi ini dirilis oleh Gus Men bersamaan peringatan Hari Guru Nasional (HGN), 25 November 2022.

Rilis aplikasi ini disaksikan ratusan Guru dan Kepala Madrasah Kreatif, Inovatif, dan Dedikatif dari berbagai daerah di Indonesia. Hadir juga para pejabat Eselon I dan II pusat, pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri, dan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi di Indonesia.

"Aplikasi ini dihadirkan, untuk memberi kemudahan masyarakat dalam mengakses beragam layanan Kementerian Agama, termasuk juga bagi para pendidik dan tenaga kependidikan," tegas Gus Men.

Dalam aplikasi ini, antara lain terdapat fitur pendidikan. Ada Video Pembelajaran, daftar lembaga pendidikan, sekaligus juga ada akses terhadap layanan simpatika. "Beragam informasi seputar program afirmasi guru di tahun mendatang juga akan disajikan melalui aplikasi Pusaka ini, baik berupa bantuan, beasiswa, serta pendidikan dan pelatihan," jelas Menag.

"Ada juga layanan online pendaftaran haji, pendaftaran nikah, dan sertifikasi halal. Beragam informasi keagamaan disajikan, mulai doa, khutbah keagamaan, tempat ibadah, termasuk juga para penceramah," sambungnya.

Dikatakan Menag, selama ini terlalu banyak aplikasi di Kementerian Agama sehingga bukan memudahkan, tapi kadang justru membingungkan. Aplikasi Pusaka mengintegrasikan semua yang ada sehingga lebih memudahkan. Kehadiran Aplikasi Pusaka Super Apps juga akan mendukung kebijakan Satu Data Indonesia, sekaligus menghadirkan pelayanan publik yang berkualitas

"Melalui Aplikasi Pusaka, saya harap masyarakat Indonesia dapat secara lebih mudah mengakses layanan keagamaan yang dibutuhkan," tegasnya.

"Ini serius. Transformasi Digital di Kementerian Agama harus segera diwujudkan. Bukan karena apa. Tapi untuk memastikan seluruh masyarakat bisa secara mudah mengakses layanan keagamaan. Kita ingin, layanan keagamaan ada dalam genggaman, karena masyarakat bisa mengaksesnya dari smartphone yang mereka genggam," tandasnya.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Hilman Fauzi

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua