Buddha

Keyakinan Adalah Pondasi Kekuatan Diri

Buddha Wacana

Buddha Wacana

“Duhai para Bhikkhu, terdapat lima kekuatan. Apakah lima kekuatan itu? Lima kekuatan itu adalah: kekuatan keyakinan (saddhābala), kekuatan semangat (viryabala), kekuatan perhatian (satibala), kekuatan keteguhan pikiran (samādhibala) dan kekuatan kebijaksanaan (paññabala).” (Angutara Nikaya, Pancanipatapali)

Kita seringkali terperangah dengan tampilan seseorang yang biasa-biasa saja tetapi mampu mencapai level kesuksesan dan keberhasilan hidup yang tidak dinyana-nyana. Kita bertanya kekuatan apa yang mereka miliki sehingga mampu menjadi sehebat itu?

Dalam pandangan Buddhis kita menjawabnya dengan mudah: karena buah karma. Jawaban tersebut perlu mendapatkan penjelasan yang lebih komprehensif dimana karma adalah perbuatan yang menghasilkan suatu akibat karena berbagai faktor pendukung termasuk pikiran, ucapan dan perbuatan sekarang yang mengkondisikan buah karma lampau dapat berbuah.

Dalam kajian psikologi terdapat salah satu faktor yang mempengaruhi kehidupan manusia, apakah akan menjadi gagal atau berhasil yakni belief system. Apa yang kita percayai sebagai realitas atau kebenaran yang menjadi nilai hidup. Belief system akan menjadi thingking system (sistem berpikir) yang mempengaruhi apa yang akan kita lakukan (behavior system). Dalam ajaran Buddha kita mengenal Saddha yakni suatu keyakinan (confidence) karena didasari oleh penyelidikan dan pengalaman. Keyakinan yang kuat dan benar akan menggerakkan pikiran benar dan perilaku yang benar pula sehingga menjadi kekuatan hidup yang membawa kepada kesuksesan.

Apa yang terjadi ketika kita melangkah dengan ragu-ragu, tiada pengertian yang jernih sehingga tidak yakin atau tidak mengerti sepenuhnya apa yang dilakukan? Kita tidak yakin pada apa tujuan yang akan dicapai, tidak yakin pada jalan yang dipilih dan tidak yakin pada kemampuan diri. Tentu saja ini menjadikan kita sulit mencapai hasil yang maksimal. Ada perumpamaan menarik tentang keyakinan ini dalam Tipitaka.

Sang Buddha menjelaskan bagaimana seseorang mau belajar dan menjadi mahir berkuda bila dia tidak yakin pada pelatih kuda. Dia tidak yakin pada kemampuan pelatihnya sehingga muncul keraguan, ketakutan dan keengganaan mempelajari teknik berkuda. Berbeda jika dia yakin pada kemampuan dan kualitas pelatih maupun kudanya. Dia akan mantab mempelajari teknik berkuda karena ada kemantapan, tidak khawatir dan tidak gelisah.

Keyakinan yang kokoh dan kuat merupakan pondasi penting dalam melangkah dan mewujudkan impian. Lalu bagaimanakah keyakinan ini mesti dibangun? Keyakinan dibangun bukan asal yakin saja karena doktrinasi maupun melihat sekilas. Keyakinan mesti dibangun dengan pemahaman yang benar, diselidiki dan diuji dengan berbagai variabel. Setelah memahami dengan berbagai pertimbangan dan alasan barulah dijadikan keyakinan sebagai nilai-nilai hidup untuk melangkah.

Dalam Bala sutta keyakinan yang akan mendatangkan kekuatan adalah keyakinan kepada Tathagatha yang sempurna dalam pengetahuan dan tindak tanduk, mengetahui segenap alam, pembimbing, guru para dewa dan manusia yang tiada taranya. Kualitas Buddha dapat kita pelajari dalam berbagai kisah hidup beliau dalam kitab Tipitaka, merasakan ajaran-ajaran dan manfaatnya serta melalui guru-guru Dhamma yang telah teruji dalam praktik ajaran Buddha.

Semakin mengetahui kualitas Buddha akan semakin kuat keyakinan kita pada Buddha demikian juga semakin mengetahui kebenaran dan manfaat Dhamma semakin kita yakin pada jalan Dhamma. Keyakinan yang dibangun melalui pengetahuan dan pengalaman akan memberikan kekuatan dalam hidup kita sehingga mampu mengatasi berbagai persoalan dan rintangan hidup.

Semoga semua makhluk hidup berbahagia.


Fotografer: Istimewa

Buddha Lainnya Lihat Semua

Mimbar Agama Lainnya Lihat Semua