Nasional

Kemenag Susun Modul Pustakawan dan Laboran Madrasah

Penyusunan Modul Pustakawan dan Laboran Madrasah, di Bogor, Senin (31/5/2021)

Penyusunan Modul Pustakawan dan Laboran Madrasah, di Bogor, Senin (31/5/2021)

Jakarta (Kemenag) --- Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) saat ini tengah menyusun modul bagi pustakawan dan laboran madrasah. Kegiatan yang melibatkan 70 orang peserta yang terdiri dari pustakawan, laboran, kepala madrasah, pengawas, dosen, serta praktisi, berlangsung mulai 31 Mei sampai dengan 3 Juni 2021 di Bogor, Jawa Barat.

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Mohammad Zain saat membuka kegiatan menyampaikan peran penting perpustakaan dalam meningkatkan literasi warga madrasah. Menurut Zain literasi memiliki arti yang luas, termasuk literasi membaca, literasi logic atau numeric, sains, sosial budaya, agama dan digital.

“Satu-satunya untuk membangun kemajuan bangsa yang kita butuhkan adalah literasi sains. Karena sepenjang pengalaman yang ada, bahwa bangsa kita akan menjadi besar dan maju jika budaya literasinya kuat,” tegasnya, di Bogor, Senin (31/5/2021).

Zain juga menyampaikan, saat ini Direktorat GTK juga sedang memperjuangkan tenaga kependidikan agar mendapatkan hak yang sama dalam meningkatkan kompetensinya terutama dalam hal literasi. Salah satunya, Direktorat GTK Madrasah telah menyiapkan draf nota kesepahaman atau MoU dengan Perpustakaan Nasional.

Dengan nota kesepahaman ini, menurut Zain, para guru dan tenaga kependidikan madrasah akan memperoleh Kartu Perpustakaan Nasional yang dapat digunakan untuk mengakses berbagai macam sumber bacaan dalam memperkaya pengetahuan.

Penyusunan modul pustakawan dan laboran madrasah ini mendapat apresiasi dari Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando yang hadir sebagai narasumber. Menurutnya, Perpustakaan Nasional telah melakukan perngembangan perpustakaan sejak 2010.”Bukan hanya di Kementerian dan lembaga saja, tapi juga pesantren. Dan masih berjalan hingga saat ini,” ungkap Syarif.

“Penyusunan modul pustakawan dan laboran jangan dipahami dari sisi manajemen koleksinya, manajemen kowledge-nya, tapi juga mengantarkan guru dan tenaga kependidikan untuk memastikan bahwa 70% peran perpustakaan sebagai transfer knowledge,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Kasubbag Tata Usaha Papay Supriyatna menyampaikan kegiatan penyusunan ini diharapkan mampu mendorong para pustakawan dan laboran agar bisa merespons dinamika pembelajaran di era Revolusi Industri 4.0.

Papay menegaskan, target pelaksanaan yang hendak dicapai dalam kegiatan ini adalah tersusunnya draft modul pustakawan dan laboran yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk pelatihan, peningkatan kompotensi, dan memperkuat kualitas pustakawan dan laboran madrasah. (Yuyun)


Editor: Indah

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua