Jakarta (Kemenag) – Kementerian Agama menyerahkan Laporan Keuangan Kementerian Agama (LKKA) Tahun 2021 Unaudited kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Penyerahan laporan dilakukan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas kepada Plt. Anggota V BPK-RI Nyoman Adhi Suryadnyana dan ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima LKKA oleh Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar dan Tortama V BPK-RI Akhsanul Khaq.

Menag mengatakan, Kementerian Agama sebagai entitas akuntansi dan pelaporan telah menyusun LKKA Tahun 2021 Unaudited sesuai dengan target waktu yang ditetapkan.
“LKKA Tahun 2021 Unaudited telah disusun dan disajikan berdasarkan regulasi dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan,” kata Menag di Jakarta, Jumat (25/02/2022).

Menag menjelaskan, ketepatan waktu dalam penyusunan dan penyampaian LKKA ini kepada Badan Pemeriksa Keuangan dan Kementerian Keuangan merupakan kinerja nyata para SDM penyusun Laporan Keuangan dan pengelola keuangan pada Kementerian Agama yang memiliki komitmen dan sinergi sesuai dengan target kinerjanya.

Menag juga menegaskan bahwa Kementerian Agama berkontribusi dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dengan melakukan konsolidasi dari seluruh Satuan Kerja (Satker) pemerintah.

“Jumlah Satker yang dimiliki Kementerian Agama adalah sebanyak 4.491 Satker dengan 5.667 DIPA merupakan tantangan utama bagi kami dalam mewujudkan tata kelola keuangan handal dan professional,” ujarnya.

Menag mengungkapkan, dengan anggaran Kementerian Agama Tahun 2021 sebesar Rp68.921.295.396.000,- posisi realisasi anggaran Kementerian Agama Tahun 2021 berada di atas realisasi rata-rata nasional yaitu sebesar 95,50%.

Ia menandaskan, Kementerian Agama terus berkomitmen untuk mencapai standar capaian tertinggi dalam pemberian opini oleh BPK RI sebagaimana yang telah dicapai dalam kurun waktu 5 tahun terakhir secara berturut-turut.

“Hal tersebut merupakan capaian yang dapat terus memotivasi kami agar dapat terus berkinerja dan berkomitmen bahwa WTP LKKA adalah Harga Mati,” tandasnya.