Daerah

Kemenag Jatim Gulirkan Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Keluarga Maslahah

Menag rilis Program Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Keluarga Maslahah di Jawa Timur. (foto: Iqbal Jatim)

Menag rilis Program Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Keluarga Maslahah di Jawa Timur. (foto: Iqbal Jatim)

Surabaya (Kemenag) --- Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur hari ini menggulirkan program Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Keluarga Maslahah. Dalam implementasinya, Kanwil Kementerian Agama Jatim menggandeng sejumlah ormas, antara lain Nahdlatul Ulama.

Program ini dirilis oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas di Asrama Haji Sukolilo Jawa Timur. Hadir dalam kesempatan ini, Rois Am PBNU, KH Miftahul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, para Staf Khusus, Kakanwil Kemenag se Jawa, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, serta sejumlah Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se Jawa Timur, Kepala UPT Asrama Haji, dan ASN Kemenag se Jatim.

Acara ini digelar dalam rangka menyukseskan dan mengimplementasikan salah satu program prioritas Kementerian Agama di Jawa Timur, yaitu Penguatan Moderasi Beragama. Digelar di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, hadir tidak kurang dua ribu peserta.

"Seluruh program di Kementerian Agama harus dipastikan bermanfaat dan memberikan maslahah," kata Menag dalam sambutan pembukaan Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Keluarga Maslahah, Senin (12/12/2022).

"Dahulu, ada program Keluarga Berencana, ada Posyandu yang menurut saya luar biasa dampaknya bagi keluarga. Nah saat ini kita akan membuat program Keluarga Maslahah, yang di dalamnya ditambahkan penguatan tentang hak-hak kewarganegaraan," sambung Gus Men, sapaan akrabnya.

Gus Men meminta jajarannya, khususnya ASN Kemenag Jatim, untuk terlibat aktif dalam upaya pembentukan keluarga maslahah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjalin sinergi dan jejaring komunikasi dengan ormas Islam.

Menurut Gus Men, setidaknya ada empat dimensi yang perlu diperhatikan dalam menjalin sinergi. Pertama, jumlah kerja sama yang dilakukan. "Semakin banyak kerja samanya, maka akan semakin banyak pesan yang tersampaikan kepada masyarakat," kata Gus Menteri.

Kedua, ruang lingkup geografis kerja sama dan aktivitas yang dilakukan harus memperhatikan sumber daya yang tersedia. Ketiga, tingkat kecanggihan kerja sama. Ini penting. Agar kegiatan kerja sama berjalan baik, harus didukung dengan perkembangan teknologi informasi. Bikin aplikasi yang bisa memudahkan kerja. Sehingga, kerja sama yang dijalin tidak manual dan konvensional.

"Untuk itu, saya membawa Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo yang ngurusin digitalisasi untuk mendukung kegiatan ini," tegas Gus Menteri.

Keempat, tingkat penerimaan. Program Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Keluarga Maslahah harus benar-benar sampai ke bawah dan harus dirasakan masyarakat secara luas.

Kakanwil Kemenag Jatim, Husnul Maram, menyampaikan bahwa maksud dan tujuan program ini adalah memberikan bekal tambahan tentang pentingnya penguatan moderasi beragama berbasis keluarga maslahah di Jawa Timur. Program ini menyasar para tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut baik pencanangan Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Keluarga Maslahah di Jawa Timur. Gubernur juga mengapresiasi Gus Men yang belakangan sering bersilaturahmi ke Jawa Timur untuk melaksanakan penguatan sejumlah program Kemenag.

"Sering-seringlah ke Jawa Timur, Gus Menteri. Semoga dengan kehadiran Gus Menteri, masyarakat semakin maju dan mendapatkan pencerahan, utamanya dalam membangun keluarga maslahah," ujar Khofifah Indar Parawansa.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Daerah Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua