Nasional

Kemenag dan Sekolah.mu Jajaki Sinergi Kembangkan Budaya Digital Pendidikan Islam

Menag Yaqut saat menerima audiensi Najelaa Shihab (Foto : Rusydi)

Menag Yaqut saat menerima audiensi Najelaa Shihab (Foto : Rusydi)

Jakarta (Kemenag) --- Kementerian Agama (Kemenag) menjajaki kerja sama dengan Sekolah.mu dalam pngembangan budaya digital pada pendidikan Islam. Sekolah.mu adalah platform digital yang dikembangkan pendiri Sekolah Cikal, Najelaa Shihab.

“Kita ingin mengembangkan pendidikan Islam. Yang ingin kita tumbuhkan adalah digital culture,” kata Menag Yaqut saat menerima Najelaa Shihab, di Jakarta, Kamis (18/2/2021).

Platform yang dikembangkan bersifat interaktif, tidak hanya teks, namun bisa audio visual. Dashboard aplikasinya juga harus fleksibel. “Ada hak masing-masing. Bisa juga dibeda-bedakan. Semisal, kepala madrasah, atau sebagian guru, yang bisa akses pada tingkatan administrator,” tambah Gus Menteri.

Gus Menteri juga menggarisbawahi pentingnya kurasi konten digital. Ini bertujuan agar pembelajaran anak didik di madrasah, pondok pesantren dan perguruan tinggi dapat diorientasikan pada penguatan moderasi beragama.

“Pada prinsipnya, saya setuju dengan rencana kerja sama pengembangan pendidikan Islam berbasis teknologi ini. Silahkan dikonkritkan yang terbaik untuk hal ini kepada Dirjen Pendis,” kata Gus Yaqut.

Menag Yaqut Cholil Qoumas (Foto : Rusydi)

Najelaa Shihab selama ini telah mengembangkan platform Sekolah.mu. "Teknologi adalah solusi untuk mengakselerasi pendidikan,” kata Elaa panggilan akrab Najeela.

Elaa menjelaskan bahwa proses pendidikan sekarang masih sama dengan abad-19. Semua anak diperlakukan dengan cara yang sama. Menderita dalam proses belajar, guru terkungkung dalam proses belajar, terlebih di masa pandemi covid-19.

“Platform Sekolah.mu hadir dan akan berpihak pada anak, dalam pengembangan kompetensi yang utuh menjadi tujuan pembelajaran. Sistem teknologi sudah canggih, namun perubahan pedagoginya tidak ada,” papar Elaa.

Disampaikan Ela bahwa platform sekolah.mu ini menggunakan teknologi sebagai solusi pengembangan pendidikan, di mana orangtua bisa menjadi penggerak pendidikan anak yang utama. "Terima kasih Pak Gus Menteri, Dirjen Pendis dan jajarannya. Semoga kerjasama ini dapat mengembangkan dunia pendidikan di Indonesia,” tutup Elaa.

Tampak hadir, Dirjen Pendis M Ali Ramdhani, Direktur GTK, M Zein, dan Direktur KSKK Ahmad Umar.

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua