Nasional

Jemaah Mulai Padati Mekkah

Mekkah, 29/11 (Pinmas) - Setelah jamaah selesai menunaikan ibadah arbain di Madinah, jamaah yang masuk ke Mekkah semakin banyak setiap harinya. Hingga Kamis pagi (29/11), jumlah jamaah yang masuk Mekkah sudah mencapai 32.840 orang. Sementara itu, Sektor Khusus di Masjidil Haram sudah merasakan pengaruh mulai banyaknya jamaah Indonesia di Mekah.

Sektor khusus ini mulai sibuk bertugas dengan melayani jamaah yang tersesat jalan usai menjalankan umrah atau thawaf sunat. Sementara jumlah jamaah yang saat ini sudah berada di Madinah mencapai 62 ribu orang lebih. Pintu masuk dari jamaah tetap dari dua pintu, yaitu Bandara Amir Mohammed Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah dan Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAIA) Jeddah. Jamaah yang tiba di Madinah dalam 216 kloter tersebut sudah sekitar 44,30 persen dari total jamaah Indonesia yang akan menunaikan haji tahun ini.

Berdasarkan data dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Departemen Agama Daerah Kerja (Daker) Mekah, dari jumlah tersebut saat ini terdapat 10 orang jamaah dalam perawatan karena sakit. Selain itu, ada 14 orang jamaah meninggal dunia. Mereka yang meninggal dunia hari Rabu dan Kamis adalah Sarmi binti Saleh kloter 5 embarkasi Banjarmasin, dan Siti Anisah binti Kaiman kloter 31 embarkasi Surabaya yang meninggal akibat serangan jantung di pemondokan. Untuk Jumat (30/11), rencana kedatangan jamaah Indonesia gelombang kedua masuk Jeddah dan selanjutnya akan langsung ke Mekkah.

Karena terbatasnya sarana dan tempat yang disediakan oleh Bandara KAIA Jeddah untuk tempat berihram, maka semua jamaah gelombang dua ini diimbau menyiapkan ihram sejak dari embarkasi. Keadaan di Mekkah sendiri masih sama dalam seminggu ini. Suhu udara maksimum mencapai 36,8 derajat Celsius dan minimum mencapai 23,9 derajat celsius. Sedangkan untuk tingkat kelembaban udara di Mekkah mencapai 29-65 persen. Pada umumnya, suhu di siang hari panas dan di malam hari dingin. Sementara itu, Sektor Khusus di Masjidil Haram sudah merasakan pengaruh mulai banyaknya jamaah Indonesia di Mekah. Sektor khusus ini mulai sibuk bertugas dengan melayani jamaah yang tersesat jalan usai menjalankan umrah atau thawaf sunat.

Koordinator Sektor Khusus Alisin Tatroman mengatakan, banyaknya jamaah yang tersesat itu sudah biasa terjadi menjelang dan puncaknya musim haji. Hanya saja, dia merasakan kekurangan kendaraan untuk mengantarkan jamaah ke pemondokannya serta tenaga petugas yang masih kurang. ``Masalah di sini adalah tak ada kendaraan. Untuk disegerakan agar yang sesat jalan kembali ke sektor masing-masing. Teman-teman yang lain mau jemput, tapi karena macet, akhirnya kita bantu. Kalau usia lanjut, kita tunggu teman untuk membantu. Kendaraan kurang sekali,`` katanya ketika ditemui di sektornya kemarin.

Untuk tenaga petugas yang bekerja di sektor itu, sambungnya, seharusnya ada 19 orang. Namun, karena ada empat orang yang ditarik untuk terminal luar kota, maka tenaga untuk melayani jamaah di sektor ini semakin berkurang. Padahal, kata Alisin, pada puncak haji, yaitu tanggal 20 Desember 2007, jamaah dari berbagai bangsa berkumpul. ``Ini harus segera diatasi.`` Pos-pos tertentu di Sektor ini ditempatkan pengamanan, terutama di pintu Safa, pintu 1, nomor 39, dan pintu 45. Pos-pos itu adalah Babus salam, Babul Malik, Ekskalator 2 Hotel Thayib, dan tempat Safa dan Marwah. (Dwi/MCH Mekkah)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua