Jakarta (Kemenag) --- Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXII Tahun 2022 ditutup Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

PKN kali ini mengangkat tema 'Strategi Penguatan Moderasi Beragama untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan’.

Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Muhammad Taufiq mengapresiasi pelaksanaan PKN II yang kali diselenggarakan secara mandiri oleh Kemenag. Sebab, selama ini PKN digelar oleh LAN.

"Kemenag sudah sangat mampu menggelar PKN II secara mandiri," terang Taufiq di Jakarta, Jumat (9/12/2022).

Dalam PKN II angkatan XXII, lanjut Taufiq, terpilih lima peserta dengan nilai terbaik, dengan urutan sebagai berikut:

1. Kastolan, Inspetur Wilayah IV Itjen Kemenag RI,
2. Mustain Ahmad, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Tengah,
3. Ulyas Taha, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulawesi Tengah,
4. Moh. Isom, Direktur pada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah pada Ditjen Pendidikan Oslam, Kemanag RI.
5. M. Adib, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsya) pada Dirjen Bimas Islam Kemenag RI.

Mereka menerima medali yang dikalungkan oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas. Selain itu, kelimanya juga menerima sertifikat kelulusan sebagai peserta terbaik.

Kepada para peserta, Menag berpesan, agar proyek perubahan yang sudah dibuat dan mendapat bimbingan selama empat bulan pelatihan tidak berakhir setelah penutupan PKN. Namun harus dilanjutkan sesuai dengan makalah yang dibuat. "Apa yang sudah dibuat harus diselesaikan, jangan berakhir di sini. Nanti saya akan tagih ya," ungkap Gusmen.

Kepala Badan Litbang Kemenag Suyitno melaporkan pelatihan ini sudah dilaksanakan sejak 4 bulan lalu di mulai sejak 5 Agustus 2022. Ada 60 peserta yang mengikuti, 49 peserta di antaranya dari Kemenag, 4 peserta dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), 5 peserta dari Kepolisian RI, Pemkab Pasaman 1 peserta, dan ada 1 dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Dari jumlah tersebut, setelah melalui proses yang sangat panjang, ada yang lulus sangat memuaskan dan lulus memuaskan. Di luar itu ada 1 ditunda dan 1 tidak lulus karena tidak mengikuti sampai akhir, " jelasnya.