Nasional

IAIN Surabaya Rintis Kerjasama Dengan Universiti Kebangsaan Malaysia

Surabaya, 5/6 (Pinmas) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya, merintis kerjasama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) yang kini tinggal menunggu persetujuan dari pejabat di Malaysia. "Kami akan mengawali dengan UKM, tapi tidak menutup kemungkinan akan dikembangkan dengan belasan universitas yang ada di negeri jiran itu," kata Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel Surabaya Drs Ma`shum Nuralim MAg di Surabaya, Senin.

Ia mengemukakan hal itu dalam seminar internasional bertajuk "Islam dan Isu-isu Kontemporer" dengan pembicara 33 orang dari sembilan universitas di Malaysia dan empat pembicara dari tiga universitas di Indonesia (IAIN, Unair, UIN) serta Litbang Depag RI.Sembilan universitas dimaksud adalah UKM, Universiti Malaysia (UM), Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Universiti Islam Antarbangsa Malaysia (UIAM), Kolej Universiti Islam Selangor (KUIS), Universiti Islam Teknologi Malaysia (UITM), Universiti Sains Malaysia (USM), Universiti Trenggano (Uniten) Malaysia, dan Universiti Kuala Lumpur (Uni-KL).

Menurut dia, seminar internasional yang digelar bersama antara tiga universitas, Depag RI, dan sembilan universitas di Malaysia, merupakan rintisan untuk merancang kerjasama yang lebih erat di masa datang."Kalau sekarang menggelar seminar dengan membahas isu keadilan sosial, globalisasi, pluralisme agama, dan kearifan lokal yang semuanya dikaitkan dengan peran Islam, maka kami nantinya akan melakukan pertukaran mahasiswa, dosen, dan riset bersama," katanya.Ma`shum Nuralim menjelaskan, kerjasama itu bermula dari ketertarikan UKM dengan kelas internasional di Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel Surabaya yang menggunakan bahasa Arab dan Inggris sebagai pengantar serta mahasiswanya hafal delapan juz Al-Qur`an.

"Kami sepakat mengadakan kerjasama yang mungkin akan dimulai tahun depan jika memang sudah ada persetujuan dari pejabat kementerian Malaysia, karena itu kami mengadakan rintisan dengan menggelar seminar internasional, bahkan UKM mengajak delapan `universiti`," katanya.Ditanya tentang target seminar internasional, ia mengatakan perumusan solusi atas berbagai masalah umat Islam, khususnya terkait dengan munculnya teroris yang dialamatkan kepada Islam, padahal kelompok radikal itu ada di semua agama."Hasilnya akan kami bukukan, kemudian akan didalami dengan penelitian bersama sebagai tindaklanjut. Seminar itu mungkin rekor, karena menampilkan 37 pembicara atau pemakalah dalam dua hari," tambahnya.(Ant/Myd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua