Nasional

EFEKTIFITAS "GENCATAN SENJATA" DIRAGUKAN KARENA ISRAEL MASIH BLOKADE LEBANON

Jakarta, 15/8 (Pinmas) - Sejumlah agamawan yang hadir dalam Forum Perdamaian Dunia (World Peace Forum/WPF) di Jakarta, Selasa, menilai resolusi Dewan Keamanan PBB No.1701 tentang gencatan senjata tidak efektif karena Israel masih memblokade wilayah Lebanon. Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin yang ditemui ketika menghadiri konferensi WPF itu mengatakan, resolusi PBB tersebut tidak efektif karena masih mengandung syarat-syarat tertentu. Menurut Din, PBB seharusnya menekan Israel untuk menarik mundur seluruh pasukannya dari daerah-daerah Lebanon yang mereka duduki. Namun, kenyataannya sampai saat ini Israel masih memblokade Lebanon sehingga menyulitkan warga sipil padahal Israel sudah sepakat untuk mematuhi resolusi itu dan menarik pasukannya, katanya. Ia mengatakan, Israel yang sebelumnya berjanji untuk menarik seluruh pasukannya keluar wilayah selatan Lebanon justru tetap memberlakukan larangan berkendaraan bagi rakyat Lebanon di selatan Sungai Litani. Sementara itu, Sekjen World Muslim Congress Pakistan, Raja Muhammad Zafarul Haq, juga pesimis atas gencatan senjata itu jika pihak-pihak yang bertikai masih saling curiga. "Seharusnya PBB membuat resolusi damai yang tegas dan tidak multitafsir," katanya. Dia mengatakan, resolusi damai yang ditetapkan Senin mulai Pukul 12.00 WIB itu hanya akan menghentikan perang untuk sementara waktu karena PBB tidak tegas kepada Israel, terutama terkait dengan blokade laut.Presiden Komunitas Muslim Timor Leste, Arif Abdullah Sagran, mengatakan, resolusi damai yang ditetapkan PBB itu kurang efektif karena kebijakan badan dunia yang berkedudukan di New York itu telah dipolitisasi oleh berbagai kepentingan negara-negara besar. Berbeda dengan ketiganya, Presiden Komunitas Muslim Inggris Raya, Zahoor Qurashi, justru mendukung resolusi damai tersebut meskipun itu bukanlah penyelesaian akhir. Ia mengatakan, adanya resolusi tersebut setidaknya dapat menghentikan kekerasan yang telah terjadi lebih dari sebulan dan telah menewaskan lebih dari seribu warga Lebanon serta ratusan warga Israel untuk sementara waktu.WPF bertema "One Humanity, One Destiny, One Responsibility" yang dibuka Senin malam (14/8) dan akan berakhir Rabu sore (16/8) itu dihadiri sejumlah tokoh agama dan mantan pemimpin politik. Para tokoh tersebut antara lain dari Indonesia Din Syamsuddin, Syafi`i Ma`arif, Azyumardi Azra, dan Muh Zafarul Haq dari Pakistan, Leopoldo Girelli dari Vatikan, Surin Pitsuwan dari Thailand, Teresita Quintos Deles dari Filipina, Tan Sri Lee Kim Yew dari Malaysia, Serif Ali Tekalan dari Turki, Mahmud H Reeh dari Libya, Ayatullah Ali Tashkiri dari Iran, Johan Galtung dari Norwegia, Zahoor Qurashhi dari Inggris dan berbagai tokoh lainnya.(Ant/Ims)
Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua