Nasional

Ditjen PHU - Ditjen PDSPKP Jajaki Kerjasama Ekspor Ikan Patin untuk Jemaah Haji

Direktur Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief serta Direktur Jenderal  Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan K

Direktur Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief serta Direktur Jenderal  Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan K

Jakarta (Kemenag) --- Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjajaki kerjasama ekspor ikan patin untuk kebutuhan konsumsi jemaah haji dengan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag).

Penjajakan ini ditandai dengan berkunjungnya Dirjen PDSPKP Artati Widiarti beserta jajaran yang terdiri dari Plt. Direktur Pemasaran Erwin Dwiyana serta perwakilan dari Asosiasi Pengusaha Catfish Indonesia (APCI) Imza Hermawan ke Kantor Kemenag Jakarta.

Artati Widiarti mengatakan akan menjadikan ikan patin menjadi menu untuk jemaah haji Indonesia. Dengan diekspornya ikan patin ke Arab Saudi ia berharap dapat membuka pintu masuknya ikan lainnya dari Indonesia.

"Kami ingin menjadikan ikan menjadi menu jemaah haji indonesia. Ini sebagai pintu masuknya ikan Indonesia lebih banyak lagi ke Arab Saudi," kata Tati sapaan akrabnya di Ruang Dirjen PHU Kantor Kemenag Jakarta. Selasa (23/02/2022).

Karena itu, kata Tati, dengan diekspornya ikan dari perairan Indonesia untuk konsumsi jemaah haji maka perputaran uang akan kembali ke Indonesia. "Karena pasar haji itu besar sekali jadi kami berharap ada dampak positif untuk masyarakat indonesia," ujarnya.

Ia menceritakan pada tahun 2019, KKP telah mencoba juga mengirim ikan ke Arab Saudi dengan 11 kontainer, ia berharap dengan diselenggarakannya kembali haji tahun ini, pengiriman ikan akan lebih banyak lagi.

"Kami juga berharap ikan-ikan lain juga akan masuk," katanya.

Sebenarnya, lanjut Tati, ikan yang sudah masuk ke Arab Saudi itu adalah ikan kalengan seperti tuna, tapi memang jumlahnya belum banyak, kecuali ada kebijakan khusus dari Kemenag yang mensyaratkan ikannya harus dibeli langsung dari Indonesia sehingga dapat mendorong ekapor kesana lebih banyak lagi.

Ia mengakui, tantangan persaingan antar negara pengekspor ikan patin tidak bisa terelakan, dengan harga yang lebih murah, ekpor ikan dari Indonesia masih kalah dalam bersaing dengan ekspor ikan dari Vietnam dan Brazil

"Terkait persaingaan antar negara pengekspor ikan, memang agak berat seperti Vietnam. Kami berharap ada keberpihakan sedikit lebih mahal tapi untuk sekedar dari Indonesia ya gak apa-apa juga kan nanti bisa disubsidi dari yang lain," jelas Tati.

Direktur Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief mengatakan pihaknya akan menyeriusi penjajakan dengan Ditjen PDSPKP ini. Pembudidayaan ikan patin ini agar dipersiapkan dengan matang.

Kemenag juga telah melakukan berbagai pertemuan dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM serta Kadin dalam membahas ekositem ekonomi haji dan umrah ini.

"Bahkan mutual recognation sertifikat halal juga telah kami siapkan dengan bekerjasama dengan Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag," ungkap Hilman yang didampingi Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri merangkap Plt.Sekretaris Ditjen PHU Subhan Cholid.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Husni Anggoro

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua