Nasional

Dibuka Wamenag, Pesta Paduan Suara Gerejawi Digelar di Prambanan

Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi

Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi

Yogyakarta (Kemenag) --- Kemenag kembali menggelar Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tingkat Nasional. Kali ini, ajang tahunan Ditjen Bimas Katolik itu digelar di komplek kawasan Candi Prambanan Yogyakarta.

Pesparawi Nasional XIII dibuka Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid. Menurutnya, Pesparawi memiliki makna ganda, baik dalam membangun hubungan interen umat Kristiani sendiri, maupun dalam membangun hubungan antarumat beragama di Indonesia.

"Dalam konteks interen umat Kristiani, kegiatan Pesparawi yang diikuti oleh gereja-gereja dari berbagai aliran dan denominasi menjadi sarana membangun kerukunan intern umat Kristiani," kata Wamenag saat mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada pembukaan Pespawari XIII, di Yogyakarta, Senin (20/6/2022) malam.

"Dalam konteks masyarakat majemuk, Pesparawi dapat memberikan sumbangsih besar dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air, nasionalisme dan mengembangkan kerukunan hidup antar umat beragama di Indonesia," tambahnya.

Wamenag menilai, Pesparawi menjadi salah satu implementasi moderasi beragama. Sebab, dalam Pesparawi sekat-sekat dan dinding pemisah dikesampingkan dan digantikan dengan kasih persaudaraan. Nuansa itu semakin kentara seiring digelarnya Perparawi ke XIII di komplek kawasan Candi Prambanan Yogyakarta, candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 M. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada sekat dan dinding pemisah antar umat beragama, tapi justru ada jembatan yang menghubungkan antarumat beragama yang dilandasi sikap saling menghormati dan memuliakan.

"Moderasi beragama merupakan langkah besar untuk menumbuhkan toleransi di dalam kehidupan bermasyarakat. Melalui Moderasi Beragama, diharapkan trilogi kerukunan umat beragama dapat terwujud yaitu: kerukunan intern umat beragama, kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah. Untuk itulah nilai-nilai utama yang menjadi fondasi toleransi tersebut diharapkan dapat tumbuh dari agama-agama melalui ajaran dan praktiknya," papar Zainut Tauhid.

Zainut Tauhid menilai bahwa keindahan bukan hanya sekedar terlihat ketika menyanyikan nada yang sama. Sebaliknya, keindahan tercipta melalui harmoni kehidupan bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pembangunan kualitas kehidupan beragama tidak dapat dipisahkan dari upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan beragama. Pembangunan agama juga mencakup dimensi peningkatan kerukunan umat beragama. Dimensi kerukunan ini penting dalam rangka membangun masyarakat yang memiliki kesadaran kemajemukan dan multikultural sehingga tercipta masyarakat yang harmonis, penuh toleransi dan saling menghargai identitas keyakinan agama masing-masing demi terwujudnya Indonesia yang aman, damai dan sejahtera.

"Atas nama Menteri Agama RI, Dengan senantiasa memohon rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa Pesparawi Nasional XIII secara resmi dibuka. Selamat kepada seluruh peserta. Kehadiran Saudara bukan hanya sekedar bertanding dan bernyanyi tetapi menjadi pembawa kabar damai, persatuan dan persaudaraan," tutup Zainut Tauhid.

Tampak hadir, Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo, Plt Dirjen Bimas Katolik, Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Ketum Pesparawi XIII, Sri Paduka Alam X, dan para Kakanwil Kemenag.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Fadhlillah Hafizhan M

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua