Babak penyisihan Lomba Debat Festival PAI SMA dan SMK Tahun 2022 baru saja usai. Sebanyak 6 finalis yang lolos babak penyisihan kini tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi babak final yang akan berlangsung secara tatap muka. Salah satu tim yang berhasil lolos ke babak final 6 besar adalah tim debat PAI SMA/SMK perwakilan Provinsi Gorontalo.

Regu yang digawangi Haura Syifa Ilmi dari SMAIT Darul Madinah Wonosari, Dinda Nazifah Hariyanto juga dari SMAIT Darul Madinah Wonosari, dan Nazwa Nani dari SMK Kesehatan Bakti Nusantara ini terbentuk pasca seleksi lomba debat yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo. Mereka adalah tiga peserta terbaik yang terpilih mewakili Provinsi Gorontalo dalam Lomba Debat Festival PAI SMA dan SMK Tahun 2022.

Sebanyak 23 siswa SMA/SMK asal Provinsi Gorontalo tercatat mendaftar sebagai peserta Lomba Debat Festival PAI. Mereka juga mengikuti coaching dan mentoring yang diadakan oleh Panitia Festival dari Direktorat Pendidikan Agama Islam, DItjen Pendidikan Islam Kementerian Agama. Coaching dan mentoring dimaksudkan sebagai sarana pembekalan bagi setiap siswa yang mendaftar festival PAI. Kegiatan tersebut diarahkan untuk penguatan wawasan moderasi beragama dan bakat minat para peserta.

Seleksi Tingkat Provinsi

Tanggal 7 Oktober 2022 mungkin menjadi momen bersejarah yang tak akan dilupakan oleh 23 siswa tersebut. Mereka saling beradu wawasan dan pengetahuan untuk memperebutkan tiket sebagai peserta lomba debat yang mewakili Provinsi Gorontalo. Laksana pepatah mengatakan “maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai”, seperti itulah gemuruh batin Fitriyani Humokor ketika menyaksikan penampilan 23 peserta.

“Anak-anak semuanya hebat dalam menyampaikan argumen. Saya inginnya mereka semua bisa ikut Lomba Debat Festival PAI. Namun apa daya, aturan yang ditetapkan panitia hanya memperbolehkan satu tim perwakilan untuk setiap provinsi,” kisah Fitriyani melalui aplikasi percakapan whatsapp kepada penulis (18/10/2022).

Plh. Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo sekaligus Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam ini mengikuti dengan seksama proses penyelenggaraan Festival PAI SMA dan SMK Tahun 2022 mulai dari sosialisasi di tingkat pusat sampai implementasi di daerah.

“Saya sangat bangga terhadap anak-anak, mereka sudah mencurahkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan yang terbaik. Ungkapan rasa terima kasih juga saya haturkan kepada pihak sekolah dan para pendamping yang turut berkontribusi dalam proses seleksi,” ungkap Fitriyani penuh haru.

Babak Penyisihan yang Mendebarkan

Tanggal 15 Oktober 2022 pukul 14.00 WIB, kontingen debat Provinsi Gorontalo berkesempatan tampil untuk pertama kali. Lawan yang dihadapi adalah tim utusan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Perbedaan waktu antara Wilayah Indonesia Barat (WIB) dan Wilayah Indonesia Tengah (WITA) yang kurang lebih mencapai 1 jam, tidak menyurutkan semangat regu debat Provinsi Gorontalo untuk tampil prima.

Subkoordinator seksi PAI Menengah pada Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam Kanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo Rachman L. H. Abdul mengatakan bahwa sebelum sesi debat berlangsung, berbagai persiapan teknis dilakukan. Mulai dari stabilisasi jaringan internet, kualitas tata suara hingga urusan tata ruang. Semuanya diatur sedemikian rupa agar memberikan kenyamanan bagi tim debat saat tampil melalui zoom.

“Sehari sebelumnya kami sudah persiapkan apa saja yang menjadi kebutuhan lomba. Jadi pada hari-H, semua perangkat pendukung sudah siap sedia,” Cerita Rachman kepada penulis melalui whatsapp (19/10/2022).

Rachman menambahkan bahwa kesiapan dari sisi peserta maupun perangkat pendukung merupakan prasyarat suksesnya penampilan tim debat Provinsi Gorontalo.

“Lomba debat ini dilakukan secara daring, artinya dibutuhkan kesiapan tidak hanya dari sisi pesertanya. Katakanlah anak-anak siap, tetapi perangkat tidak mendukung, inipun bisa menjadi kendala;” terangnya tentang persiapan yang dilakukan.

Fitriyani maupun Rachman harap-harap cemas mengikuti sesi demi sesi debat yang dijalani anak-anak binaannya. Mereka menyadari walaupun jauh hari berbagai persiapan telah dilakukan, namun tim lawan tentunya melakukan hal serupa.

“Setiap provinsi pasti mengirimkan tim terbaiknya, ini yang membuat saya dan Pak Rachman berdebar-debar. Kami percaya dengan anak-anak, namun regu lawan juga tidak bisa dianggap enteng,” ujar Fitriyani mencoba mengingat suasana kala itu.

Lelah Berbuah Optimis

Dalam pantauan penulis melalui layar videotron di ruang panitia saat lomba debat berlangsung (15/10/2022), tim debat Provinsi Gorontalo memang terlihat solid dalam berargumentasi. Hal tersebut menorehkan hasil yakni keluarnya kontingen debat Provinsi Gorontalo sebagai juara grup dan otomatis berhak mengikuti babak final di puncak acara Festival PAI.

“Di hari yang sama (Jumat, 15/10/2022-red), tim kami harus tampil dua kali untuk menjadi juara grup. Pertama menghadapi tim dari NTB dan berhasil menang. Selanjutnya, tim kami berhadapan dengan tim dari Provinsi Sumatera Utara dan alhamdulillah kembali menang,” kenang Rachman terkait penampilan regu binaannya.

Babak final sudah di depan mata dan pastinya bukan perkara mudah bagi regu yang dikomandani oleh Haura Syifa ini untuk melaluinya. Dengan bekal persiapan dan tekad yang kuat, tim dari provinsi berjuluk Negeri Serambi Madinah ini siap menyongsong regu lainnya yang berlaga di putaran final nanti.

“Semoga lelah yang dialami anak-anak, pendamping, dan juga Bidang Papkis Kanwil Kemenag Provinsi berbuah hasil sebagaimana yang diharapkan. Kami dari Negeri Serambi Madinah insya Allah siap ke Sunda Kelapa (Jakarta-red) untuk menjadi yang terbaik dalam ajang Lomba Debat Festival PAI,” pungkas Fitriyani penuh optimis.

Babak penyisihan Lomba Debat Festival PAI SMA dan SMK Tahun 2022 diadakan pada tanggal 14-17 Oktober 2022. Kegiatan babak penyisihan dipusatkan di Hotel Mercure Tangerang Centre, Banten. Sesuai jadwal, babak final akan diselenggarakan pada tanggal 25-27 Oktober 2022. Lomba Debat Festival PAI diikuti oleh 30 tim debat siswa SMA/SMK perwakilan dari 30 provinsi.

Apriyadi Wardoyo (Pegawai pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam)