Nasional

Andy F Noya Motivasi Mahasiswa Buddha di Mahanitiloka Dhamma Nasional 2022

Wartawan, penulis dan pembawa acara televisi Indonesia Andy Flores Noya.

Wartawan, penulis dan pembawa acara televisi Indonesia Andy Flores Noya.

Jakarta (Kemenag) --- Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha (Ditjen Bimas Buddha) Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Mahanitiloka Dhamma Tingkat Nasional 2022.

Ajang pertemuan yang diikuti 240 mahasiswa dari tujuh Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha (PTKB) Negeri dan Swasta di Indonesia ini digelar secara daring (online) selama lima hari, mulai 30 Mei sampai 3 Juni 2022. Mahanitiloka Dhamma merupakan ajang perlombaan bagi mahasiswa Buddha untuk menunjukkan kemampuan, kreatifitas, dan inovasi di bidang akademis.

Tak hanya itu, dalam ajang ini juga dilakukan peningkatan kapasitas (capacity building) bagi mahasiswa Buddha. Sejumlah pembicara dihadirkan dalam kegiatan ini. Salah satunya adalah wartawan, penulis dan pembawa acara televisi Indonesia Andy Flores Noya atau yang dikenal dengan Andy F. Noya.

Andy yang hadir di hari ketiga Mahanitiloka Dhamma ini memaparkan secara gamblang dan mengalir tentang motivasi perjalanan kehidupan yang telah ia tempuh. "Saya ingin sejak mahasiswa, anak-anak sudah punya tujuan hidup. Jangan biarkan hidup kalian mengalir begitu saja," tutur pria kelahiran Surabaya, 6 November 1960 ini membuka paparannya, Rabu (1/6/2022).

Pria yang terkenal dengan acara bertajuk "Kick Andy" ini menuturkan, saat ini banyak anak-anak muda ketika ditanya apa tujuan hidupnya dijawab dengan mengalir begitu saja. "Jangan jawab seperti itu. Sebab air yang mengalir tidak selalu menuju samudera luas," pesan Andy.

"Banyak air yang mengalir ke got dan comberan, apakah kita mau seperti itu? jangan!.Kita yang menentukan kemana arah air itu dan kemana hidup kita. Masuklah ke dunia perkerjaan yang sesuai dengan apa yang diharapkan dalam kehidupan kalian," sambungnya.

Andi menekankan ketika seseorang sudah tahu arah tujuan hidupnya maka bergeraklah menuju ke sana. Jangan buang-buang waktu. Begitu banyak cerita kegagalan dari orang-orang di dunia yang pada akhirnya mendapat kesuksesan dan menjadi inspirasi.

"Jangan cengeng baru gagal sekali sudah trauma, Kegagalan satu kali dan dua kali itu tidak ada artinya untuk sukses ke depan. Anak-anak sekarang dikit-dikit healing," tutur Andy.

Tantangan pemuda hari ini, lanjut Andy, masih ditambah dengan tuntutan orang tua. Banyak anak muda yang tujuan hidupnya ditentukan oleh orang tua.

"Misalnya orangtua ingin anaknya jadi dokter, pengacara dan profesi lainnya. Pertanyaannya apa iya itu kehidupan yang diharapkan si anak. Temukanlah talenta kalian sejak dini. Artinya silahkan kalian tentukan kehidupan kalian sendiri. Apabila profesi yang kita harapakan itu terwujud maka kita akan menemukan kebahagiaan," tandas Andy.

Sementara itu, Plt Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama Nyoman Suriadarma saat membuka kegiatan pada 30 Mei 2022 mengatakan gelaran Mahanitiloka Dhamma Tingkat Nasional bertujuan untuk memberikan wadah bagi mahasiswa PTKB. Mereka diberikan ruang untuk berkompetisi menampilkan bakat minat di bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Karya Cipta, Kewirausahaan dan Kajian Tripitaka.

Mahanitiloka Dhamma Tingkat Nasional 2022 ini mengusung tema MANTAP yang merupakan akronim dari Mandiri, Toleransi, Akademis dan Progresif . "Untuk merealisasikan tema yang diangkat yakni Mantap, kami telah memilih maskot Lebah, yang mengandung makna adanya perilaku symbiosis mutualisis," terang Nyoman.

Ini sebagaimana disebutkan dalam Dhammapada Puppha Vagga: 49 yang berbunyi: Bagaikan seekor lebah tanpa merusak bunga, warna atau aromanya, terbang menjauh, hanya mengumpulkan madu, demikian pula orang bijaksana berkelana dari Desa ke Desa, untuk menyebarkan kebaikan.


Editor: Indah
Fotografer: Istimewa

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua