Nasional

2.154 Peserta Meriahkan Pesta Paduan Suara Gerejani di Kupang

Ketua Umum Panitia Pesparani Katolik Nasional II KH. Djamaludin Ahmad menyampaikan laporan, Kupang, Jumat (28/10/2022)

Ketua Umum Panitia Pesparani Katolik Nasional II KH. Djamaludin Ahmad menyampaikan laporan, Kupang, Jumat (28/10/2022)

Kupang (Kemenag) -- Perhelatan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Tingkat Nasional Ke-2 di Nusa Tenggara Timur (NTT) dibuka oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Jumat (28/10/2022) malam.

Opening Ceremony digelar di stadion Oepoi Kota Kupang. Panggung utama didesain megah dengan lambang negara Indonesia Burung Garuda dipasang pada bagian depan.

Gemerlap kerlip cahaya lampu dan kembang api menyorot para peserta kontingen dari 34 provinsi yang menggunakan pakaian adat asal daerah masing-masing saat defile berlangsung.

Panitia Pesparani II diketuai Tokoh NU sekaligus Wakil Ketua MUI NTT Djamaludin Ahmad. Dia melaporkan bahwa Pesparani kali ini diikuti 2.154 peserta yang datang dari seluruh wilayah Indonesia.

"Kontingen terbesar dari Papua Barat yang berjumlah 254 orang. Yang paling sedikit dari Aceh sebanyak 6 orang," kata Djamaludin.

"Dan dalam acara pembukaan ini, masyarakat yang hadir dari Kota Kupang berjumlah 15 ribu, termasuk umat lintas agama," lanjutnya.

Djamaludin menjelaskan, selain 13 cabang lomba yang diselenggarakan secara hybrid, ada juga Expo Nusantara yang memamerkan sejumlah kerajinan khas NTT dan pentas seni yang berada di lokasi yang sama dengan pembukaan.

Adapun 50 persen lebih pembiayaan perhelatan ini bersumber dari negara melalui Kementerian Agama.

Lebih lanjut, Djamaludin memaparkan bahwa Pesparani ini memiliki spirit mewujudkan dan menguatkan persaudaraan sejati, tidak hanya di kalangan umat Katolik saja, tetapi juga persaudaraan antar umat beragama, sebangsa, dan sekemanusiaan.

​​​Djamaludin mengaku bersyukur sekaligus kaget dapat menduduki posisi penting dari hajat nasional umat Katolik. Dia mengaku sempat muncul keraguan pada dirinya untuk mengemban amanah yang berat ini.

"Sebagai seorang muslim saya merasa kaget. Apakah saya sanggup? Apa tanggapan umat Katolik jika pelaksanaan Pesparani ini tidak sesuai harapan karena diurus seorang muslim. Tetapi seluruh pihak sangat bersahabat dan mendukung," kata Djamaludin.

"Bagi saya ini adalah kepercayaan tidak hanya untuk pribadi saya, tapi juga untuk PWNU NTT, MUI NTT, dan seluruh umat Islam NTT dan nusantara," lanjutnya.

Menurut Djamaludin, penunjukkan dirinya adalah ekspresi kebersamaan umat beragama di NTT yang selalu menjaga semangat ukhuwah basyariyah sebagai ciptaan Tuhan dan ukhuwah wathaniyah sabagai saudara sebangsa.

"Dengan demikian, Pesparani bukan hanya lomba menyanyi, tetapi ini juga menjadi sarana untuk membangun persaudaraan umat yang menjadi nilai kebangsaan dan nilai kebinekaan bagi Indonesia," ungkap Djamaludin.

Hadir dalam perhelatan ini anggota DPR RI, DPRD Provinsi NTT, Guberbur dan Wakil Gubernur NTT, Ketua KWI, Plt Dirjen Bimas Katolik, Para Dirjen Kementerian Agama, Uskup Agung Kupang, Ketua LP3KN, Forkompimda NTT, serta ribuan masyarakat Kota Kupang dan sekitarnya.


Editor: Moh Khoeron

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua