Nasional

Borobudur (Pinmas) —- Wakil Presiden Boediono menyatakan, keberagaman yang merupakan anugrah Tuhan sesungguhnya bisa membawa bangsa Indonesia lebih maju jika dikelola dengan baik.
“Perbedaan harus dikelola dengan baik,” kata Wapres Boediono  pada puncak acara Peringatan Hari Raya Waisak 2558 BE (Buddhis Era) Tahun 2014 yang dipusatkan di Candi Borobudur, Rabu (14/05) malam.
Hadir pada kesempatan itu Menteri Agama Suryadharma Ali, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Pelaksana Tugas  Perwakilan Ketua Umat Buddha Indonesia (Walubi)  Arief Harsono,  Dirjen Bimas Buddha Kemenag Dasikin dan sejumlah undangan.
Wapres menyatakan, umat Buddha diharapkan dapat mengamalkan ajaran universal dari agama itu sendiri sehingga bisa membawa kebaikan bagi bangsa. Umat Buddha sejak lama telah memberi kontribusi positif terhadap bangsa Indonesia.Hari Raya Waisak mengandung nilai-nilai luhur yang perlu dihayati oleh segenap umat Buddha. 
Waisak berarti mengenang kembali peristiwa keagamaan yang dialami Sidharta Gautama, baik kelahiran maupun pertapaannya sehingga menjadi Sang Buddha. Dengan mengingat peristiwa itu, umat Buddha dapat memahami kembali makna perjuangan manusia dalam mencapai kesempurnaan hidup untuk kebahagiaan semua makhluk. 
Indonesia memang lahir dengan kemajemukan. Karena itu, Wapres merasa yakin jika berbagai tantangan pada era globalisasi dapat teratasi dengan membangun kebersamaan dengan seluruh pihak.
Wapres berharap, perayaan waisak ini dapat menjadi pendorong untuk membawa bangsa Indonesia unggul. Tentu untuk mencapai itu harus disertai dengan kerja keras, menjaga suasana harmonis dan mengedepankan persatuan dan kesatuan dengan semangat toleransi.
Pada acara tersebut, Bhiksu Tadisa Paramita Mahasthavira menyampaikan pesan waisak. Salah satu pesannya adalah mengajak umat Buddha untuk menjaga Negara Kesatuan RI (NKRI).
“Menjaga persatuan adalah bagian penting dari ajaran Buddha,” pesannya.
Pesan ini perlu dihayati dan diamalkan oleh segenap umat Buddha dalam bentuk kepedulian untuk membantu sesama yang hidup dalam penderitaan lahir dan batin. (ess/mkd/mkd)

Versi Audio

Wapres: Keberagaman Bisa Bawa Kemajuan

Rabu, 14 Mei 2014 · 14:55 WIB

Borobudur (Pinmas) —- Wakil Presiden Boediono menyatakan, keberagaman yang merupakan anugrah Tuhan sesungguhnya bisa membawa bangsa Indonesia lebih maju jika dikelola dengan baik.

“Perbedaan harus dikelola dengan baik,” kata Wapres Boediono pada puncak acara Peringatan Hari Raya Waisak 2558 BE (Buddhis Era) Tahun 2014 yang dipusatkan di Candi Borobudur, Rabu (14/05) malam.

Hadir pada kesempatan itu Menteri Agama Suryadharma Ali, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Pelaksana Tugas Perwakilan Ketua Umat Buddha Indonesia (Walubi) Arief Harsono, Dirjen Bimas Buddha Kemenag Dasikin dan sejumlah undangan.

Wapres menyatakan, umat Buddha diharapkan dapat mengamalkan ajaran universal dari agama itu sendiri sehingga bisa membawa kebaikan bagi bangsa. Umat Buddha sejak lama telah memberi kontribusi positif terhadap bangsa Indonesia.Hari Raya Waisak mengandung nilai-nilai luhur yang perlu dihayati oleh segenap umat Buddha.

Waisak berarti mengenang kembali peristiwa keagamaan yang dialami Sidharta Gautama, baik kelahiran maupun pertapaannya sehingga menjadi Sang Buddha. Dengan mengingat peristiwa itu, umat Buddha dapat memahami kembali makna perjuangan manusia dalam mencapai kesempurnaan hidup untuk kebahagiaan semua makhluk.

Indonesia memang lahir dengan kemajemukan. Karena itu, Wapres merasa yakin jika berbagai tantangan pada era globalisasi dapat teratasi dengan membangun kebersamaan dengan seluruh pihak.

Wapres berharap, perayaan waisak ini dapat menjadi pendorong untuk membawa bangsa Indonesia unggul. Tentu untuk mencapai itu harus disertai dengan kerja keras, menjaga suasana harmonis dan mengedepankan persatuan dan kesatuan dengan semangat toleransi.

Pada acara tersebut, Bhiksu Tadisa Paramita Mahasthavira menyampaikan pesan waisak. Salah satu pesannya adalah mengajak umat Buddha untuk menjaga Negara Kesatuan RI (NKRI).

“Menjaga persatuan adalah bagian penting dari ajaran Buddha,” pesannya.

Pesan ini perlu dihayati dan diamalkan oleh segenap umat Buddha dalam bentuk kepedulian untuk membantu sesama yang hidup dalam penderitaan lahir dan batin. (ess/mkd/mkd)

Tags: #