Nasional

Wamenag: Percepat Peningkatan Kualitas PT. Islam

Yogyakarta (Pinmas) - Kementerian Agama (Kemenag) berencana mempercepat peningkatan kualitas pendidikan tinggi (PT) Islam yang sebagian besar masih belum memenuhi standar. Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan,berbagai upaya telah dilakukan untuk mempercepat peningkatan PT Islam, salah satunya mendorong dan memberikan pendampingan terhadap PT yang belum terakreditasi.Upaya tersebut diakui telah menunjukkan hasil yang signifikan, bahkan grafiknya juga meningkat. "Ke depan kami akan terus lakukan upaya percepatan peningkatan kualitas PT Islam," ungkap Nasaruddin seusai Launching Center for Neuroscience, Health, and Spirituality (C-NET) di Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sabtu (28/1).

Namun, kata Wamenag, meski upaya peningkatan telah dilakukan, dia mengakui sampai saat ini belum mencapai hasil yang diharapkan. Untuk itu, pihaknya berjanji akan terus berupaya meningkatkan standar mutu pendidikan agama sehingga mampu bersaing dengan pendidikan umum.Apalagi anggaran yang tersedia jumlahnya cukup besar. "Kita tidak ingin menutupi kelemahan yang ada, tapi kita akan melakukan banyak hal untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama," ungkapnya. Wamenag menjelaskan, jika dibanding dengan pos lainnya, anggaran untuk peningkatan pendidikan agama cukup besar. Sebesar 80% anggaran untuk Kemenag bahkan dialokasikan untuk peningkatan kualitas pendidikan agama.

Meski kebutuhan terhadap universitas Islam sangat tinggi, dia menyatakan tidak akan mendorong semua pendidikan tinggi Islam yang menjadi universitas karena dikhawatirkan nanti tidak ada PT yang fokus terhadap pengetahuan agama. Di tempat yang sama, Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Musa Asyarie menyatakan, pihaknya akan terus berupaya mengintegrasikan seluruh aspek ilmu pengetahuan seperti sosial, ekonomi, sains, budaya, dan agama. Integrasi lintas keilmuan sangat penting sebab berbagai masalah yang dihadapi bangsa ini tidak cukup hanya diselesaikan dengan ilmu pengetahuan tunggal. "Problem kemiskinan tidak bisa diselesaikan dengan ilmu ekonomi saja, tapi harus melibatkan lintas disiplin keilmuan, " kata Musa.(andi/ful)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua