Nasional

Wamenag: Berantas Buta Huruf Al Quran

Jakarta (Pinmas) – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar mengatakan, pengajaran Al Quran harus terus ditingkatkan sehingga di Tanah Air, tidak ada lagi umat Muslim yang buta huruf kitab suci ini.

“Kita harus berjihad untuk memberantas buta huruf Al Quran di Tanah Air,” kata Wamenag saat memberi sambutan pada acara Launching Training of Trainers Guru Al-Quran di 100.000 Masjid se-Indonesia di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu kemarin (27/11). Hadir pada acara ini Dirjen Pendidikan Islam Nur Syam, Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) Mubarak, Direktur PD. Pontren Ace Syaifuddin, Sekditjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, dan Kakanwil Kemenag DKI Jakarta Akhmad Murtado.

Wamenag pun menghimbau agar pengajaran Alquran dapat lebih diperhatikan termasuk dalam metode yang dipergunakan. Saat ini telah lahir banyak metode yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Metode Al-Baghdadi, metode Iqra’ dan metode Qira’ati di antaranya.

“Bahkan telah ada metode membaca Al Quran dalam tempo 2 jam,” ujar Wamenag.

Namun Wamenag mengingatkan, bahwa mempelajari Al Quran harus lebih mendalam, ibarat mengupas bawang tidak cukup dengan satu kulit, tapi harus dikupas terus.

“Di atas langit ada langit,” kata Nasaruddin memberi perumpamaan.

Wamenag berharap pelatihan bagi para pelatih ini menghasilkan tenaga yang andal dalam pengajaran Al Quran, sehingga kitab suci Al Quran bisa dibaca dan diresapi maknanya oleh semua umat Muslim di Tanah Air, bahkan saat mendengar ayat-ayat suci bergetar hatinya. (ks/dm).

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua