Jakarta (Kemenag) --- Umat Buddha menggelar doa keberkahan dan bakti sosial menyambut Gema Waisak 2561BE/2017M. Kegiatan yang rutin dilaksanakan Sangha Theravada Indonesia (STI) ini dipusatkan di Taman Waduk Pluit, Jakarta, Sabtu (06/05).

Bakti sosial diisi dengan penanaman pohon, pelepasan satwa, dan pengobatan gratis. Selain itu, kegiatan juga dimeriahkan dengan festival seni budaya dan pagelaran wayang kulit. Tampak hadir, Direktur Urusan dan Pendidikan (Urpendik) Agama Buddha Supriyadi, Pembimas Buddha DKI Jakarta Suwanto, dan Penyelenggara Buddha Jakarta Barat Suratman.

Supriyadi mengapresiasi kegiatan yang mengangkat tema Cintakasih Penjaga Kebhinekaan ini. Menurutnya, pesan dari tema itu sangat mendalam dan butuh perjuangan bersama untuk mewujudkan.

"Sungguh mudah dalam membangkitkan tetapi sulit untuk mewujudkan. Hari ini kita tidak sekedar mengucapkan, tetapi juga mewujudkan cintakasih terhadap kebhinekaan. Dengan baju yang berbeda, kita satu, yaitu Indonesia," kata Supriyadi.

"Selalu kita tanamkan dalam diri kita untuk berbuat kebajikan, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk masyarakat yang ada di sekitar. Itu semua sebagai wujud atas nilai-nilai yang tertanam dalam diri setiap hari," tambahnya.

"Kita hidup harus punya makna, jangan hidup dari gelap menuju gelap tetapi mari kita belajar hidup dari gelap menuju terang. Sebaliknya, jangan dari terang menuju gelap. Lebih baik lagi kita hidup dari terang menuju yang lebih terang," sambungnya lagi.

Letkol Kopassus Ferry Irawan menegaskan hal yang sama, bahwa kebhinekaan adalah kekayaan dan masyarakat Indonesia adalah bersaudara. (dbb/mkd/mkd)