Nasional

Umat Agar Menyatukan Kalender Islam

Jakarta (Pinmas) - Guna menyatukan umat Islam dalam menentukan awal puasa Ramadhan, hari raya Idul Fitri, dan Idul Adha, maka perlu ada sebuah kalender umat yang satu yang disepakati bersama oleh seluruh umat di seluruh belahan dunia, seperti kalender masehi. Pendapat tersebut dikemukakan Kepala Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional, T. Djamaluddin, ketika memberikan sambutan pada acara berbuka bersama Menteri Agama, ormas Islam, Forum Rektor Perguruan Tinggi Agama Islam, dan para wartawan kordinatoriat Kementerian Agama di Jakarta, Selasa (23/07).

Hadir juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma'ruf Amin, Sekjen Bahrul Hayat, serta para pejabat eselon I dan II Kemenag. Kalau selama ini ada kalender sebagai almanak Islam, namun menurut Djamaluddin masih merupakan versinya masing-masing. Ada kalender Muhammadiyah, almanak NU, di berbagai negara juga ada seperti Malaysia, tapi belum merupakan kesepakan bersama, belum satu, kata Djamal.

Menurut anggota Badan Hisab dan Rukyat Kementerian Agama ini, masalah kalender itu masalah kesatuan umat. Dengan demikian, lanjutnya, hisab rukyat bisa disatukan sehingga bisa menjadi rujukan bersama. Tentunya dengan kriteria yang telah disepakati bersama oleh semua pihak, terangnya. Sebelumnya, Menteri Agama menyarankan ke depan ada tradisi baru dalam pelaksanaan sidang itsbat. Jika biasanya pada hari pelaksanaan sidang yang dilakukan mulai sore hari, maka nanti dapat diawali dengan sebuah seminar, misalnya membahas tentang hisab dan rukyat. Siangnya diadakan seminar dulu, jadi ada pra itsbat, ujarnya. “Kita harus mencari kriteria yang disepakati bersama, sehingga ketetapan itu dipatuhi bersama,” ujarnya. (ks)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua