Nasional

Transportasi Armina Siap, Terbagi Empat Tahap

Ilustrasi pemberangkatan jemaah ke Arafah mulai dari kamar hotel lantai bawah. (foto: istimewa)

Ilustrasi pemberangkatan jemaah ke Arafah mulai dari kamar hotel lantai bawah. (foto: istimewa)

Makkah (Kemenag) --- Jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan ke Arafah pada Rabu (30/08) besok. Hal itu sekaligus menandai dimulainya fase Arafah-Muzdalifah-Mina atau yang biasa disebut dengan Armina.

Jemaah akan diberangkatkan dari hotel masing-masing dengan menggunakan bus. Layanan transportasi selama Armina ini sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Saudi. Meski demikian, Kepala Bidang Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid mengatakan memastikan kalau layanan transportasi untuk jamaah haji Indonesia telah siap.

Menurut Suhban, layanan transportasi ini terbagi dalam empat tahap, yaitu: dari Makkah ke Arafah, Arafah ke Muzdalifah, Muzdalifah ke Mina, lalu Mina kembali ke Makkah.

Untuk layanan Makkah – Arafah, Pemerintah Saudi menyiapkan 21 unit bus untuk setiap maktab. Satu maktab terdiri atas 3.000 orang. Jemaah haji Indonesia terbagi dalam 70 maktab. Jadi, ada 1.470 bus yang akan melayani. Di rute ini, pemberangkatan jamaah dibagi dalam tiga jadwal, yakni pukul 08.00-12.00, pukul 12.00-16.00 dan pukul 16.00-20.00 waktu Arab Saudi (WAS) pada 8 Zulhijjah 1438H.

Angkutan dari Arafah-Muzdalifah sepanjang empat kilometer akan dimulai pada saat terbenamnya matahari tanggal 9 Zulhijjah 1438H, sesuai dengan syarat rukun wukuf. Rasio bus akan dikurangi karena jarak dari Arafah ke Muzdalifah cukup pendek sehingga satu maktab disediakan sembilan bus. Bus akan berputar untuk satu maktab sekitar 6 - 7 kali putaran.

"Itu diharapkan sebelum jam 12 malam sudah selesai," katanya saat ditemui di wilayah Jarwal, Makkah, Senin (28/08) malam.

Tahap selanjutnya adalah transportasi Muzdalifah ke Mina yang berjarak dua kilometer. Jumlah bus akan kembali dikurangi menjadi tujuh bus tiap maktab. Menurutnya, pengurangan angkutan ini bukan berarti tidak ada bus tetapi dilakukan demi menjaga perputaran bus tetap berjalan. Jika terlalu banyak bus, justru akan menimbulkan kemacetan.

Terakhir adalah layanan transportasi dari Mina kembali ke Makkah. Jumlah bus dikembalikan semula menjadi 21 bus per maktab.

Angkutan ini dibagi dua. Bagi jamaah yang akan mengikuti nafar awal akan diangkut pada 12 Zulhijjah mulai pukul 07.00-16.00 karena jamaah yang mengambil nafar awal harus berada di luar Mina sebelum terbenam matahari. Untuk jamaah yang mengambil nafar tsani angkutannya dimulai pada 13 Zulhijjah mulai pukul 07.00 sampai jamaah terangkut semua, tidak dibatasi.

Umumnya jamaah yang kembali pada pekan pertama mengambil nafar awal. "Itu sudah kita prediksi karena suhu dan cuaca di Mina banyak jamaah yang memutuskan nanti. Biasanya kalau sudah di Mina satu hari, mereka memutuskan nafar awal," kata Subhan.

Nafar awal, yakni jamaah hanya melontar jumrah di 10, 11, 12 Zulhijjah. Mereka hanya dua malam menginap di Mina dan meninggalkan Mina menuju Makkah pada 12 Dzulhijah sebelum matahari terbenam. Total batu yang mereka siapkan adalah 49 butir.

Sementara, nafar tsani atau nafar akhir yakni jamaah melontar jumrah pada 10, 11, 12 dan 13 Zulhijjah dengan total batu yang dilontar sebanyak 70 butir. Mereka menginap di Mina selama tiga malam dan meninggalkan Mina menuju Makkah pada 13 Zulhijjah. Subhan memastikan bus bagi jemaah yang mengambil nafar tsani tetap disiapkan.

Semua jenis bus dikerahkan untuk mengangkut jamaah, yakni bus shalawat dan bus antarkota. Rasionua, satu bus akan mengankut 144 orang dalam tiga kali putaran. Untuk Makkah-Arafah, semua jamaah bisa mendapat kursi.

Sedangkan Arafah-Muzdalifah yang jaraknya pendek akan dimaksimalkan kapasitasnya. Artinya, ada jamaah yang berdiri. Meski demikian, Subhan mengimbau jemaah tidak perlu khawatir bercampur dengan jemaah lain di bus karena di tiap maktab terdapat pemandu yang mengarahkan.

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua