Nasional

Tips Antisipasi Cuaca Panas Di Tanah Haram

Madinah (Pinmas) – Kondisi cuaca panas di Kota Mekkah dan Madinah akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan jemaah. Kepala Seksi Kesehaan Haji Madinah Dr. Tjetjep Ali Akbar kepada MCH mengatakan bahwa tantangan akan lebih berat di Mekkah karena masa tinggal yang lebih lama, masalah kebersihan dan udara, terlebih saat ini ada perluasan Masjidil Haram yang memicu adanya debu dan dampak lain dari pembangunan perluasan masjid.

“Untuk makanan, di Mekkah kita tidak bisa melakukan kontrol makanan jemaah yang makan sendiri-sendiri, berbeda dengan di Madinah tidak ada kendala karena katering yang terkontrol dan terawasi gizi dan nutrisinya. Untuk itu, dihimbau kepada pembimbing ibadah untuk lebih konsentrasi ibadah hajinya daripada ibadah sunnahnya, jemaah lebih baik mempersiapkan kondisi fisiknya saat wukuf,” terang Tjetjep di kantor BPHI Madinah, Sabtu (30/8).

Kepada jemaah yang menunaikan ibadah haji, Dr. Tjetjep menyampaikan sejumlah tips bagaimana mengantisipasi cuaca panas di tanah haram agar kondisi tubuh tetap terjaga kesehatannya bagi jemaah dan petugas.

Untuk menghindari dehidrasi karena cuaca panas ini langkah yang harus dilakukan menurut Dr. Tjetjep,

  1. Haus tidak haus harus minum, lapar tidak lapar harus makan
  2. Istirahat cukup supaya imunitas (daya tahan tubuh) kita tinggi
  3. Lakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), gunakan masker, kalau di panas terik matahari gunakan payung
  4. Membasasi wajah menggunakan handuk basah atau semprotan air

Dikatakan Tjetjep cuaca dingin akan dirasakakan saat bulan awal Oktober atau November seperti siklus cuaca sebelumnya.

Lebih lebih lanjut dikatakannya, bahwa penyakit yang biasa diderita jemaah saat tiba di Madinah adalah Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) seperti batuk, filek, karena memang disebabkan oleh peralihan cuaca, dari cuaca lembab ke kering itu perlu adaptasi, kemudian kasus terbanyak lain adalah dehidrasi karena cuaca panas.

“Kita menyarankan harus banyak minum, kalau perlu minumannya ditambah suplemen vitamin (elektrolit), kita sudah membekali jemaah dengan oralit sebagai cairan dehidrasinya,” ujar Tjetjep.

Untuk menangani kasus-kasus penyakit tersebut, dijelaskannya, kalau dehidrasi ringan dan ISPA bisa mendatangi dan ditangani oleh Dokter yang bertugas di kloter masing-masing. Bila jemaah masih sadar dia dikasih minum, bila tidak sadar akan diinfus yang dilakukan di BPHI di setiap daerah kerja (Jeddah, Mekkah dan Madinah). (dm/mch).

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua