Nasional

Thailand Tertarik Adopsi Model Pendidikan Pesantren

Yogyakarta (Pinmas) - Delegasi Thailand Selatan tertarik untuk mengadopsi model pendidikan pondok pesantren di Indonesia yang dapat berdampingan dengan pemerintah serta agama lainnya. Hal itu diungkapkan Sekjen Pusat Pemerintahan Provinsi Perbatasan Thailand Selatan (The Southern Border Province Administrative Centre/SBPAC), Lertkiat Wongpotipun usai kunjungannya bersama delegasi Thailand Selatan di Pondok Pesantren (Pon-pes) Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta, Kamis.

"Kami ingin melihat dan menerapkan model pondok di Indonesia. Hal penting yang dapat kami adopsi adalah Ponpes di Indonesia berperan penting dalam pembangunan serta kerukunan antar umat beragama," katanya. Wongpotipun menyadari bahwa pola pegajaran Ponpes di Thailand Selatan, belum sepenuhnya bisa berdampingan dengan pemerintah. Sehingga hal itu berujung pada munculnya konflik antara penduduk Thailand Selatan, khususnya Provinsi Pattani yang 80 persen muslim dengan pemerintah. "Pesantren di tempat kami, meski bukan semuanya, beberapa adalah tempat latihan oknum untuk melawan pemerintah," katanya.

Sementara itu secara kurikulum, Wongpotipun menilai, hampir sama dengan Ponpes di Thailand. Namun, di Indonesia memiliki kelebihan dengan mengkombinasikan antara ilmu agama, umum, serta ketrampilan. "Kami akan menerapkan model kombinasi itu, sehingga santri dapat melanjutkan studi atau bekerja di mana saja,"katanya. Melalui kerja sama itu, Kemenag RI juga memberikan beasiswa bagi 50 mahasiswa Thailand untuk melanjutkan jenjang strata 2 dan strata 3 di beberapa perguruan tinggi di Indonesia dan pertukaran guru bahasa. Pengasuh Ponpes Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta, Nyai Ida Fatimah Zainal Abidin saat menyambut delegasi Thailand mengemukakan bahwa pesantren yang diasuhnya tidak pernah bertentangan dan menentang pemerintah.

"Kehidupan pesantren selaras dan berdampingan dengan pemerintah. Tidak ada hal-hal yang sifatnya menentang, selama tidak bertentangan dengan tatanan Islam," katanya. Sementara itu, kata Nyai Ida, dalam hubungan antar manusia, pesantren juga memiliki peranan mengajarkan kerukunan antar umat beragama. Kami mengajarkan Islam yang rahmatan lil'alamin atau yang mampu hidup berdampingan serta toleran terhadap sesama, katanya. (ant/ess)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua