Jakarta (Pinmas) —- Perseketuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) berkunjung ke kantor kerja Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Jakarta, Selasa (24/02). Didampingi Dirjen Bimas Kristen, Oditha R Hutabarat, Pengurus Pusat PGI menyerahkan hasil Sidang Raya PGI di Nias, Sumater Utara yang dilaksanakan pada November 2014 lalu.

Selain itu, Pengurus juga menyampaikan rencana kerja PGI lima tahun ke depan, seperti: pro aktif dalam peningkatan kualitas kehidupan keagamaan dan kualitas pemahaman agama, program penanggulangan kemiskinan, ketidakadilan, penegakan hukum, pendidikan, radikalisme dan lain sebagainya.

Pengurus PGI juga menyerahkan usulan Rancangan Undang­Undang Perlindungan Umat Beragama (RUU PUB) versi PGI. “Wah, sebelum kami meminta, sudah diberi terlebih dahulu. Atas nama Pemerintah, kami menghaturkan ribuan terima kasih,” sambut Menag Lukman Hakim Saifuddin, sembari menceritakan tentang perjalanan RUU PUB hingga kini.

Ditambahkan Menag bahwa pihaknya mengambil sikap hati­hati dalam menyusun RUU PUB, agar RUU nantinya tidak dijadikan alat untuk memasung atau mengekang para pemeluk agama. “Untuk itu, masukan dari semua pihak, utamanya yang solutif, sangat kami harapkan,” jelas Menag.

Dalam kesempatan itu, pengurus PGI juga menyampaikan rencana pelaksanaan Sidang Raya Dewan Gereja se­Asia di Jakarta, pada 21­26 Mei mendatang. Sidang raya tersebut diperkirakan akan dihadiri 500 umat Kristen dari 21 negara Asia. “Tiap lima tahun, ada Sidang Raya Dewan Gereja Asia, dan kali ini, Indonesia menjadi tuan rumah. Dalam kesempatan ini, kami hendak menitikberatkan pada aspek kebersamaan,” terang Ketum PGI Pdt Henriete Hutabarat Lebang, satu­satunya perempuan yang menjadi Ketua Umum PGI.

Pdt Henriete Hutabarat Lebang berkunjung ke ruang kerja Menag, didampingi oleh Pdt Gomar Gultom, Pdt Bambang Widjaya, Pdt Samuel Prasetya, Pdt Krise Gosal, Novel Matindas, Arie Moningka, Pdt Ivan Rinaldi dan Pdt Kadarmanrto Hardjowasito. (g­penk/mkd/mkd)