Nasional

Teliti Produk Halal, Kemenag Gandeng UGM

Yogyakarta (Pinmas) --- Kementerian Agama (Kemenag) akan menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk melakukan penelitian-penelitian dan kampanye produk halal. Melalui kerja sama ini, Kemenag berharap produk-produk halal yang dikonsumsi masyarakat semakin banyak dan memberi kemanfaatan yang lebih luas.

“UGM memiliki Halal Center, saya tertarik dengan hal ini,” ujar Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali saat membuka Gerak Jalan dan Kampanye Peningkatan Penggunaan Produk Halal di depan Gedung Sabha Pramana UGM Yogyakarta, Sabtu (23/11).

Menag mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan merumuskan bentuk kerja sama tersebut. Dia menilai, kerja sama ini penting lantaran UGM memiliki sejumlah ahli dan teknologi yang sudah terbiasa meriset produk-produk makanan, minuman, pengawet dan sebagainya. Dengan riset ini, masyarakat juga semakin paham bahwa produk yang dikonsumsi nantinya tidak sekadar halal tetapi juga baik secara kesehatan (thayyib).

Selama ini, menurut Menag, kampanye produk halal di Indonesia sudah cukup baik. Kendati demikian, Kemenag akan terus menggencarkan kampanye ini melalui berbagai sasaran. Di antaranya, pelaku industri makanan minuman dan kosmetik. Diharapkan, industri-industri di bidang ini memiliki kesadaran tinggi pentingnya produk halal, mengingat konsumennya mayoritas muslim.

Kemenag juga membidik para pedagang untuk diberikan pemahaman menjual produk-produk yang berlabel halal. Kampanye ini di antaranya dilakukan di sejumlah pasar swalayan dan toko-toko besar. Yang tak kalah penting, lanjut Menag, konsumen juga perlu diajarkan pentingnya penggunaan produk yang halal dan baik.

“Kemenag bersama DPR juga mendorong segera disahkannya Undang-Undang Jaminan Produk Halal (JPH),” terang mantan Menteri Koperasi dan UKM ini.

Sementara itu, Rektor UGM Pratikno mendukung upaya Kemenag yang terus mengampanyekan pentingnya menggunakan produk halal. UGM melalui Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT), siap menerjunkan tim untuk menyukseskan kampanye ini. “Kami memiliki sejumlah ahli seperti farmasi, teknik yang akan mengetes produk-produk industri,” jelasnya.

Menurut Pratikno, kerja sama nantinya bisa tidak sekadar mengetes produk, melainkan menciptakan produk baru yang selama ini barangnya sangat sedikit atau bahkan tidak ada berlabel halal. Penciptaan produk halal baru dengan dukungan ilmu dan teknologi ini penting karena kerap kali masyarakat dihadapkan posisi yang terjepit.

“Ini seperti vaksin, kosmetik dan bahan pengawet makanan. Dan ini sedang kita kembangkan,” ujar dia. (ahm/pinmas/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua