Nasional

Sekjen: Profesional dan Integritas Harus Kontinue

Jakarta (Pinmas) - Sekjen Kementerian Agama, Bahrul Hayat mengingatkan aparat Kemenag, khususnya di lingkungan Sekretariat Jenderal agar bekerja secara profesional dan berintegritas. Dengan demikian akan membuahkan pengelolaan anggaran yang cepat, efektif, efisian dan akuntabel. “Profesional dan integritas ini harus kontinue, saya ingin Sekretariat Jenderal jadi ruh kementerian ini, kata Bahrul pada pembukaan Rapat Koordinasi Sekretariat Jenderal tahun 2013 di Aula HM Rasjidi, gedung Kemenag, Jl MH. Thamrin No. 6, Jakarta Pusat, Selasa (15/1).

Bahrul mengibaratkan profesional sebagai ilmu, sedangkan integritas adalah iman. Apabila pekerjaan dikerjakan oleh orang yang profesional tapi tidak punya integritas akan hancur. Kalau pekerjaan dilakukan dengan integritas semata tanpa profesional,maka akan jalan di tempat. Semua yang kita lakukan, harus dikerjakan dengan benar. Dengan niat yang baik, kadang belum tentu dikatakan baik. Tapi jika kita galau mintalah petunjuk kepada Tuhan, imbuhnya. Di hadapan peserta rakor, Bahrul menjelaskan tentang profesional. Profesional menurut kamus diartikan sebagai sesuatu yang memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya. Dengan kata lain, profesional yaitu serangkaian keahlian yang dipersyaratkan untuk melakukan suatu pekerjaan yang dilakukan secara efisien dan efektif dengan tingkat keahlian yang tinggi dalam rangka mencapai tujuan pekerjaan yang maksimal.

Sikap ini diperlukan self supervision atau siap bekerja untuk menjalankan tugas. Dia tidak menuntut orang lain untuk mengawasi dirinya, kata Bahrul. Selain itu, lanjut Bahrul, ciri lain dari profesional adalah bekerja secara tuntas atau self completion. Dia bertanggungjawab atas tugas sampai selesai. Untuk tingkat yang lebih tinggi adalah para nabi. Mereka bekerja saja, tanpa berpikir apakah dapat upah atau tidak, paparnya. Menurut Sekjen, kedua ciri tersebut sangat penting bagi pekerja di lingkungan birokrasi sehingga harus menjadi pegangan bagi setiap orang dalam melaksanakan pekerjaannya.

Adapun yang dimaksud integritas adalah memiliki karakter, kesatuan antara pikiran, hati dan tindakan. Salah satu cirinya adalah selalu mengikuti peraturan. Dengan demikian tidak melakukan penyimpangan atau penyelewengan. Bagaimana kalau kita harus memutuskan tapi tidak ada aturannya, maka lakukan pertimbangan batin dengan keadilan, gunakan pikiran dan nurani, kata Bahrul. Menurut Bahrul, keadilan adalah esensi suatu masalah. Bahkan agama ini untuk menjalankan keadilan. Untuk mengukurnya mungkin bisa kita lakukan dengan cara membayangkan bagaimana rasanya jika masalah orang lain itu menimpa kita, ucapnya. Sekjen mengatakan, dari waktu ke waktu kinerja unit Sekretariat Jenderal mengalami peningkatan signifikan. Saya bersyukur, sekarang saya bisa pulang sebelum maghrib, kata Sekjen Bahrul Hayat mengakhiri pidato pada rakor yang diikuti seluruh pejabat dan karyawan unit Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI. (ks)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua