Jakarta (Kemenag) - Pembangunan budaya integritas merupakan cara yang strategis dalam pencegahan perilaku korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang acap berkembang, pembangunan integritas sebagai tujuan yang diselaraskan dengan visi dan misi yang selanjutnya ditetapkan lebih spesifik dan terfokus.

"Pembangunan budaya integritas pada Kementerian Agama merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan (integral) dari rencana besar integritas nasional dalam mewujudkan Indonesia yang berintegritas," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam saat membuka workshop komite integritas Kementerian Agama di Gd. Kemenag Lapangan Banteng Jakarta, Selasa (9/5).

Dihadapan para peserta dari Eselon I dan II di lingkungan Kemenag Pusat, Nur Syam mengatakan, pembangunan budaya integritas harus selaras dengan tujuan nasional. Dengan tema “Menenguh Komitmen Pembangunan Budaya Integritas pada Kementerian Agama” dianggap langkah awal yang harus dilakukan mewujudkan Indonesia yang berintegritas.

Dikatakan Nur Syam bahwa, visi dan misi memberikan makna dan kekuatan spiritual, sehingga memberikan daya tahan, konsistensi serta keberanian dalam mewujudkan upaya integritas nasional, sebagai upaya positif dalam pemberantasan serta pencegahan korupsi, nepotisme.

Mantan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya mengingatkan, budaya intergitas, perlu memiliki peran strategis di dalam komite integritas, sehingga dapat memastikan dan menjaga manusia unggulan serta para pemimpin-pemimpin yang akan menjalankan perannya untuk memimpin bangsa dan organisasi. Pembentukan komite integritas merupakan aspek terpenting terkait kepemimpinan dalam membangun budaya integritas dengan kata utamanya keteladanan atau role model.

"Oleh karenanya, Komite Integritas diharapkan menjadi kekuatan jaringan yang akan menyempurnakan kekuatan spritual setiap individu dan kekuatan organisasi dari berbagai sistem ynag dibangun, agar dapat saling menjaga, saling berbagi, saling belajar dan saling memastikannya terbebas dari KKN, yang diwujudkan dalam forum-forum kolaborasi dan rembuk integritas secara berjenjang baik dari nasional, provinsi dan daerah," ucapnya.

Namun juga ditambahkan Nur Syam, sistem integritas juga sangat penting dalam pembangunan integritas memberikan pelayanan publik serta tunas integritas melakukan pembangunan budaya intergritas yang diharapkan berdampak nyata bagi stakeholder masing-masing dan intrenalisasi yang tertuang dalam Lima NIlai Budaya Kerja dianggap perlu diinternalisasikan secara efektif dan berkelanjutan.

Sebelumnya, Plt. Kepala Biro Organsasi dan Tatalaksana Syafrizal menyampaikan, kegiatan ini bertujuan mengintrenalisasikan lima nilai budaya kerja Kemenag sekaligus mendukung integritas nasional denga serangkaian tahapan kegiatan pembangunan budaya integritas baik dari sosialisasi sistem integritas, workshop pembangunan sistem integritas, pelaksanaan ToT tunas integritas sampai pembentukan komite integritas. Beberapa materi terkait pembangunan budaya integritas akan disampaikan oleh fasilitator dari Deputy Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Asep Chaeruloh dan Ryan Herviansyah Utama.

Maksud kegiatan ini, papar Syafrizal, untuk membangun budaya integritas pada Kemenag sebagai acuan komite integritas dalam membangun budaya integritas, insya alla akan tersusun panduan pembangunan budaya integritas Kemenag yang meliputi terwujudnya arah dan supervisi, sistem integritas, terciptanya kontribusi, terimplementasinya keselarasan elemen komite integritas, terjalinya koordinasi dan kerjasama efektif pembangunan integritas.

"Sehingga terpenuhi jumlah tunas integritas sesuai skala paretto 20/80 yang mampu berperan sebagai penggerak dan terwujudnya manajemen risiko Kemenag; dan tersusun roadmap pembangunan budaya integritas Kemenag," kata Syarizal. (danyl/dm/dm).