Nasional

Sekjen Kemenag: Sudah Seharusnya Melayani Agama Khonghucu

Jakarta (Pinmas) - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Bahrul Hayat menyatakan, Pemerintah sudah seharusnya melayani agama Khonghucu, sekaligus mengejar ketertinggalan. "Memang, mengaplikasikan penyelenggaraan pendidikan agama dan keagamaan Khonghucu tidak mudah, mengingat 32 tahun umat Khonghucu belum mendapatkan pelayanan pendidikan secara optimal," kata Sekjen Kemenag ketika membuka Diklat Kompetensi Guru Agama Khonghucu di Jakarta, kemarin. Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Agama Khonghucu yang berlangsung hingga 25 Oktober 2010 ini diselenggarakan oleh Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) bekerjasama dengan Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan Badan Litbang dan Diklat. Sekjen Kemenag dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama H Abdul Fatah mengatakan, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama khususnya Sekretariat Jenderal cq Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) berupaya untuk melayanai keberadaan agama Khonghucu guna mengejar ketertinggalannya. Menurut Bahrul, Diklat guru agama Khonghucu sangat penting untuk dilaksanakan sebagai bagian dari solusi nyata bagi terselenggaranya pendidikan agama Khonghucu yang memadai. "Kita menyadari yang bermutu, kompeten dan betul-betul memiliki jiwa pendidik, maka pendidikan nyaris tidak dapat dilaksanakan. Vitalnya peran guru dalam dunia pendidikan juga tercermin dari berbagai penelitian para pakar," ujarnya. Dia memaparkan, arah pendidikan agama Khonghucu yang ingin dicapai bukanlah membentuk manusia yang sekadar mengerti ajaran agama melainkan ditekankan pada pengembangan watak sejati yang berbudi luhur. "Kami harapkan agar pemateri atau widyaisawara betul-betul menekankan pada peningkatan kompetensi guru agama Khonghucu." Sekjen Kemenag mengharapkan agar para guru agama Khonghucu selalu mengembangkan kompetensi profesi, meliputi pengembangan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, maupun kompetensi sosial sebagai unsur dan prasyarat pokok dari guru yang bermutu. Selain itu, guru agama Khonghucu agar membentuk asosiasi guru agama Khonghucu yang dapat digunakan sebagai forum untuk diskusi, mengasah kompetensi secara bersama-sama Kepada Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), Bahrul mengharapkan agar segera melakukan kerjasama aktif dengan berbagai pihak terkait dalam rangka kegiatan pendataan faktual mengenai lembaga pendidikan Agama Khonghucu, jumlah guru Agama Khonghucu, jumlah siswa Agama Khonghcu di seluruh Indonesia. "Saya titipkan pesan khusus kepada Matakin agar ke depan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk secara lebih serius merealisasikan pembentukan Sekolah Tinggi Agama Khonghucu sebagai solusi bagi pemenuhan kebutuhan guru Agama Khonghucu yang memiliki kualifikasi pendidikan keagamaan," kata Bahrul. (dik)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua