Nasional

Sabtu, Menag Dan Tokoh Ormas Bahas ISIS

Jakarta (Pinmas) —- Kementerian Agama bergerak cepat dalam menyikapi fenomena Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Setelah sebelumnya Menag Lukman Hakim Saifuddin secara tegas menyatakan bahwa ideologi ISIS bertentangan dengan Pancasila, Kemenag menginisiasi pertemuan dan silaturrahmi Menag dengan Pimpinan Ormas Islam dalam rangkaian Seminar Nasional tentang Bahaya Ideologi ISIS.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Pinmas dari Ditjen Bimas Islam, pertemuan ini akan diselenggarakan pada Sabtu (09/08) yang akan datang, di Auditorium HM. Rasyidi Kemenag, Jl. MH. Thamrin No. 6 Jakarta.

Pertemuan yang dijadwalkan akan dimulai pada pukul 08.00 WIB ini akan diikuti oleh para pimpinan ormas Islam, para ulama, kyai, dan tokoh masyarakat, serta pejabat di lingkungan Kementerian Agama, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kejaksaan Agung, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Adapun tema kegiatan ini, “Fenomena Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) bagi NKRI dan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin” (Sebuah Ancaman Ideologi dan Keamanan Terhadap NKRI).

Dijelaskan juga, seminar ini didasarkan pada kesadaran bahwa Kementerian Agama perlu mengundang segenap elemen umat dan seluruh organisasi Islam guna mendapatkan penjelasan secara komprehensif dari para pihak yang berkompeten. Dengan demikian, elemen umat dan organisasi Islam diharapkan akan memiliki sudut pandang dan persepsi yang sama dalam menyikapi isu ISIS.

“Dalam forum ini akan berbicara Kapolri, Kepala BNPT, para tokoh agama, dan pihak terkait lainnya,” demikian penjelasan tertulis dari panitia yang diterima Pinmas, Selasa (05/08).

Kapolri Sutarman dan Ketua BNPT Arsyad Mbai dijadwalkan akan menjelaskan terkait Peta Radikalisme Agama dan Pencegahannya di Indonesia. Selain itu, ada juga materi tentang ISIS sebagai Gerakan Kekhalifahan Islam Global dan Tantangan bagi NKRI dan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin yang akan dibahas bersama antara Ketua Umum PBNU, Muhammadiyah, dan MUI.

Adapun terget yang diharapkan dari pertemuan tersebut adalah “pemahaman dan sikap bersama” dalam menyikapi potensi ancaman bahaya ISIS dan langkah-langkah untuk mengantisipasinya. Umat Islam Indonesia diminta tetap mengedepankan semangat ukhuwah Islamiyah dan kerukunan nasional, serta tidak terpecah-belah dan terjebak dalam strategi adu-domba yang dapat merugikan kepentingan umat yang lebih besar. (mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua