Nasional

Saatnya Pemerintah Perhatikan Rumah Ibadat sebagai Modal Sosial

Jakarta (Pinmas) -- Pemerintah diharapkan meningkatkan perhatiannya terhadap pengelolaan rumah ibadat. Hal ini karena rumah ibadat memiliki potensi yang sangat strategis dalam membina dan memberdayakan umatnya. Demikian salah satu rekomendasi penelitian yang disampaikan oleh I Nyoman Yoga dan Abdul Jamil, Peneliti Puslitbang Kehidupan Keagamaan.

Rekomendasi disampaikan dalam acara Seminar Hasil Penelitian yang selenggarakan di Hotel Mercure Sabang Jakarta, Rabu (5/11). Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat, Abd. Rahman Mas’ud, mengangkat hasil penelitian yang berjudul “Model-model Pemberdayaan Rumah Ibadat” sebagai tema seminar.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa rumah ibadat memiliki modal sosial yang sangat strategis. Namun demikian, potensi tersebut belum dioptimalkan, terutama oleh pemerintah. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan agar pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama dan lembaga/kementerian lain yang terkait, dapat mengoptimalkan peran dalam pembinaan pengelolaan rumah ibadat.

Optimalisasi peran pemerintah dapat dilakukan jika pemerintah memiliki pedoman pengelolaan ruah ibadat. Oleh karena itu, penelitian ini juga merekomendasikan agar direktorat jenderal bimas agama di lingkungan Kementerian Agama menyusun pedoman pengelolaan rumah ibadat.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah Mukhtar Ali, Direktur Urais dan Binsyar, Ditjen Bimas Islam dan Maya Malau, Kasubdit Budaya Keagamaan, Ditjen Bimas Kristen. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari DItjen Biimas Islam, Ditjen Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katolik, Ditjen Bimas Hindu, dan Ditjen Bimas Buddha.

Dalam tanggapannya, para narasumber mengapresiasi penelitian yang dilakukan. Mukti Ali menyatakan bahwa penelitian ini memberikan tambahan berita dan informasi yang berharga bagi direktorat yang dipimpinnya. Mukti Ali juga menyampaikan bahwa Ditjen Bimas Islam telah memiliki pedoman pengelolaan rumah ibadat. “Penelitian ini dapat kami jadikan sebagai bahan evaluasi atas pedoman yang kita miliki”, demikian ungkapnya.

Sementara itu, Maya Malau menyampaikan bahwa penelitian ini memberikan sumbangsih yang cukup berharga bagi Ditjen Bimas Kristen. Selanjutnnya beliau berharap agar hasil penelitian ini disosialisasikan secar online melalui website agar dapat diakses oleh masyarakat luas. [ags/ros]

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua