Solo (Kemenag) --- Rektor Universitas Al-Azhar Mesir, Mohamed Husein al-Mahrasawi mengatakan, saat ini, ada mahasiswa dari 180 negara yang belajar di kampusnya.

"Saat ini tak kurang dari 180 negara di dunia, mengirim pelajarnya untuk belajar di Universitas al-Azhar. Dari 180 negara tersebut, tercatat lebih dari 33 ribu mahasiswa belajar di S-1, baik belajar ilmu secara teori maupun praktek. Dari jumlah tersebut, lima ribu mahasiswa S-1 berasal dari Indonesia," terang al-Mahrasawi saat memberi sambutan pada Silaturahmi Akbar Ulama Alumni al-Azhar Indonesia bersama Grand Syaikh al-Azhar Ahmed Mohamed Ahmed El-Thayeb, di Solo, Selasa (01/05).

Pertemuan ini diselenggarakan Organisasi Internasional Alumni al-Azhar (OIAA) cabang Indonesia.

Al-Mahrasawi mengatakan, dunia mengakui eksistensi al-Azhar sebagai lembaga pendidikan Islam terkemuka di dunia yang beraliran moderat. Al-Mahrasawi berharap, para alumni al-Azhar mampu menjadi duta al-Azhar di negaranya masing-masing untuk menyebarkan Islam aliran moderat untuk kehidupan yang lebih baik, aman, dan damai.

"Islam bukanlah teroris dan suka kekerasan seperti yang dituduhkan sebagian masyarakat dunia. Islam datang dengan membawa perdamaian dan kasih sayang. Untuk itu, menjadi tanggung jawab bagi seluruh alumni al-Azhar untuk menyebarkan Islam Madzab al-Azhar yang moderat, ke dalam kehidupan masyarakat di sekitarnya. Masuklah ke dalam masyarakat, meleburlah, ajaklah saudara kita untuk belajar Islam yang toleran, damai, dan moderat," imbuh al-Mahrasawi

OIAA Cabang Indonesia diketuai oleh Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi yang juga Gubernur NTB. Sedang mantan Menag KH Quraish Shihab sebagai Ketua Dewan Kehormatannya.

Dalam Silaturahmi Akbar tersebut, selain dihadiri ribuan alumni al-Azhar, hadir pula Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Duta Besar Mesir untuk Indonesia, para pimpinan ormas dan pengasuh pondok pesantren.